Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Hamas untuk membebaskan seluruh sandera sebelum dirinya dilantik pada 20 Januari 2025.
Jika permintaan itu tidak dipenuhi, maka 'bencana besar' disebut akan melanda Timur Tengah.
Baca: Rangkuman Israel-Hamas: Trump Ingin Fokus Lawan Iran, Azan di Masjid Israel Dilarang Berkumandang
Lewat akun media sosialnya, Trump mengancam Hamas dengan hukuman yang berat melebihi siapa pun dalam sejarah AS.
Menurutnya, militan Palestina harus bertanggung jawab atas kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan.
"Akan ada neraka yang harus dibayar di Timur Tengah, dan bagi mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman terhadap kemanusiaan ini," tulis Trump, dikutip dari Al Arabiya, Selasa (3/12/2024).
Baca: Hamas Rilis Video Sandera Warga AS Menangis di Gaza Minta Diselamatkan Trump, Ini Reaksi PM Israel
Dikutip dari Al Arabiya, Hamas menangkap lebih dari 250 orang saat menyerang Israel pada Oktober 2023.
Di antara para sandera ada yang memiliki kewarganegaraan ganda Israel-AS.
Saat ini, jumlah sandera yang tersisa di Gaza diprediksi masih 101 orang menurut perhitungan Israel.
Sementara 105 orang dibebaskan selama gencatan senjata dan sisanya diselamatkan atau tewas.
Baca: Putra Trump Kecam Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal ATACMS Serang Rusia: Mereka inginkan PD III
Militan Hamas bersedia membebaskan seluruh sandera asalkan Israel menarik penuh pasukannya dari Gaza.
Namun, syarat itu ditolak mentah-mentah oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
# TRIBUNNEWS UPDATE # Donald Trump # sandera # perang # Israel # Hamas # Amerika Serikat
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.