TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang ahli AS memperingatkan jika Iran telah melakukan penelitian dan pengembangan terhadap agen berbasis farmasi (PBA).
PBA adalah bahan kimia yang digunakan untuk kefarmasian terutama anestesi.
Namun bisa digunakan sebagai senjata untuk melumpuhkan korban dengan menargetkan sistem saraf pusat.
"Menurut laporan, agen berbasis farmasi (PBA) pada dasarnya adalah obat yang dipersenjatai yang dapat melumpuhkan atau membunuh korban tergantung pada tingkat paparan," kata laporan BI, dikutip Senin (11/11/2024).
Laporan BI menyebut, Iran mungkin telah memasok zat-zat kimia ini ke proksinya seperti Hizbullah.
Baca: Netanyahu Sudah 3 Kali Telepon Trump dan Sepakat Bidik Iran, Cegah Teheran Peroleh Senjata Nuklir
Hal itu berpotens digunakan untuk menculik tentara dan warga Israel.
"Pada saat meningkatnya ketidakstabilan regional di Timur Tengah, sebagian besar hasil dari militansi proksi Iran, ancaman yang ditimbulkan oleh program PBA yang dipersenjatai Iran tidak dapat lagi diabaikan," tulis Matthew Levitt dalam sebuah artikel untuk Combatting Terrorism Center di West Point, BI melaporkan.
Senjata-senjata Iran tersebut berbahan dasar zat-zat seperti fentanil dan opioid sintetis.
Senjata-senjata tersebut ditujukan untuk membuat target tidak sadarkan diri karena memengaruhi sistem saraf pusat korban.
"Setelah terhirup, zat-zat ini menyebabkan korban kehilangan kesadaran sepenuhnya," tulis Levitt.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Taktik Perang Kimia Iran: Diduga Pasok Fentanyl ke Hizbullah, Bikin Tentara Israel Semaput
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.