Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Bangunan Loji Gandrung memiliki arsitektur campuran Eropa dan Jawa.
Di taman depan, berdiri patung Jenderal Gatot Subroto.
Presiden Soekarno mengagumi tokoh wayang orang Sriwedari bernama Rusman dan Darsi. Rusman biasa memerankan tokoh Gatotkaca sedangkan Darsi sebagai Pregiwa.
Jika Soekarno berkunjung ke Solo, pertunjukan wayang dengan lakon "Gatotkaca Gandrung" selalu ditampilkan. Dari sanalah nama Loji Gandrung berasal.
Menurut Sejarawan Solo sekaligus Dosen Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret (UNS) Susanto, Loji Gandrung dulunya merupakan rumah seorang Belanda pengusaha gula bernama Johannes Augustinus Dezentje.
Namun dikutip dari laman Pesona Indonesia, Augustinus dulu sering mengadakan pesta di rumahnya, sehingga orang-orang Jawa setempat menyebut acara pesta tersebut sebagai gandrungan.
Kata gandrungan berasal dari bahasa Jawa yang mempunyai kata dasar gandrung, artinya menyenangi atau bisa juga tergila-gila karena asmara.
Lambat laun, rumah besar milik Agustinus itu dikenal dengan Loji Gandrung. Adapun kata loji berarti rumah besar, bagus, dan berdinding tembok.
Aslinya dari bahasa Belanda, loge. Namun setelah diucapkan oleh orang Jawa menjadi loji.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulĀ Sejarah Loji Gandrung di Kota Solo yang Jadi Tempat Ngunduh Mantu Kaesang
Program: Local Experience
Editor Video: yohanes anton kurniawan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.