Hamas Akui Yahya Sinwar Tewas saat Bertempur dengan Israel, Biden Anggap sebagai 'Momen Keadilan'

Editor: Bintang Nur Rahman

Reporter: sara dita

Video Production: Okwida Kris Imawan Indra Cahaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Wakil kepala Hamas Gaza Khalil Al-Hayya pada Jumat (18/10/2024) mengonfirmasi kematian pemimpin kelompok tersebut, Yahya Sinwar dalam pertempuran dengan Israel.

Al Hayya ia berduka atas kematian pemimpin Hamas Sinwar yang tewas saat membela Palestina hingga saat-saat terakhir hidupnya.

Mengutip Reuters, menurut dia kematian Sinwar hanya akan memperkuat kelompok itu.

Ia menekankan kematian Sinwar akan berubah menjadi kutukan atas Israel.

Hamas menggambarkan Yahya Sinwar sebagai seseorang yang tabah, berani, dan pemberani.

Baca: Rangkuman Israel-Hamas: Reaktor Nuklir Israel Terancam, 31 IDF Terluka, Zionis Dinilai Sekarat

Hayya juga memuji keberanian Yahya Sinwar yang mengorbankan nyawanya untuk pembebasan warga Palestina.

Khalil Hayya menambahkan bahwa tawanan yang ditawan di Gaza tidak akan kembali sampai Israel menghentikan serangannya terhadap Gaza dan menarik pasukannya dari daerah kantong yang terkepung itu.

Sementara itu Presiden AS, Joe Biden melihat kematian Yahya Sinwar sebagai momen keadilan.

Berbicara dalam konferensi pers di Berlin bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, Biden mengatakan Sinwar telah menumpahkan banyak darah.

Namun tetap mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyudahi perang di Gaza.

Baca: Rangkuman Israel-Hamas: AS Dalang Pembunuhan Sinwar, Hamas Ungkap Nasib Sandera, Israel Hujan Roket

Scholz menyatakan harapan kematian Sinwar akan membuka pintu bagi gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan tewasnya Yahya Sinwar menciptakan peluang bagi perubahan arah di Gaza dan Lebanon.

Mengutip Al Jazeera, sayap bersenjata Hamas juga telah mengeluarkan pernyataan duka cita atas meninggalnya Sinwar.

Gugurnya Yahya Sinwar membuat kelompok militan dari Iran, Hibzullah murka.

Dikutip dari Reuters, Hibzullah menegaskan perang dengan Israel akan terus berlanjut dan bakal memasuki fase baru pasca terbunuhnya Yahya Sinwar.

Mengutip Times of Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Kamis (17/10/2024) bahwa pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar menandai "awal hari setelah Hamas,".

Baca: Israel Diolok-olok karena Gagal Musnahkan Hamas Setahun: Dari Sisi Strategis, Israel Sudah Tamat

Tetapi memperingatkan bahwa kematiannya tidak akan menandai berakhirnya perang di Jalur Gaza kecuali Hamas menyerah dan membebaskan semua sandera.

Diketahui Yahya Sinwar diangkat sebagai pemimpin tertinggi Hamas pada 6 Agustus, sebagai penerus mantan kepala politik Ismail Haniyeh, yang dibunuh di Teheran pada 31 Juli.

Sinwar dikenal Israel sebagai dalang invasi dan pembantaian Hamas pada 7 Oktober 2023.

Ia ditembak mati pada hari Rabu bersama dua orang lainnya dalam baku tembak di Rafah, di Gaza selatan.

Jenazah Sinwar akhirnya diidentifikasi oleh Israel pada Kamis malam.(*)

Sebagian artikel telah tayang di Reuters dengan judul Hamas says leader Yahya Sinwar killed

Sebagian artikel telah tayang di Al Jazeera dengan judul ‘Hamas will continue until the establishment of the Palestinian state’: Hayya

    
# Hamas # Yahya Sinwar # tewas # Israel

Sumber: Tribun Video
   #Hamas   #Yahya Sinwar   #tewas   #Israel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda