TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang warga Israel bernama Eden Dabas (30) membelot dan memilih membantu intelijen Iran.
Sejak 5 Juni 2024 lalu, Dabas telah berkomunikasi dengan intel Iran.
Ia bahkan bersedia melakukan sejumlah teror di negaranya, dengan imbalan uang kripto sebesar Rp 185 juta.
Dilansir dari Tribunnews.com pada Rabu (21/8/2024), aksi Dabas kemudian terendus oleh otoritas setempat.
Ia kemudian ditangkap pada 4 Agustus 2024 lalu.
Kejaksaan Israel juga telah resmi melayangkan dakwaan kepada Dabas pada Senin (19/8/2024).
Dalam dakwaan tersebut dijelaskan bahwa Dabas telah berkomunikasi dengan intel Iran melalui beberapa akun Telegram yang ia buat.
Dabas pun disebut telah mendapatkan sejumlah tugas dari intel Iran untuk melakukan teror di negaranya.
Di antaranya, Dabas diminta membuat poster yang dihiasi dengan gambar cap tangan berwarna merah darah.
Poster tersebut juga memuat arahan untuk berada di sisi yang benar.
"Beradalah di sisi yang benar dalam sejarah." tulis Poster tersebut.
Dabas juga membuat poster yang mendukung adanya kudeta atau revolusi bersenjata di Israel.
Ia bahkan membuat grup Telegram berjudul 'Tentara Rakyat' untuk membantu intel Iran merekrut lebih banyak warga Israel menjadi mata-matanya.
Selain itu, Dabas juga sempat diminta membeli mainan boneka, dan memotong kepala boneka tersebut.
Kemudian mengirimkan kepala boneka itu bersama dengan pisau dan pesan ancaman kepada seorang pejabat IDF.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pria Israel Ditangkap karena Sebarkan Poster Anti-Israel & Jadi Cepu Iran, Dibayar dengan Kripto
Baca: Amerika Berpotensi Rugi Besar jika Turut Andil dalam Perang Israel dengan Iran, Begini Kata Pakar
Baca: Pakar Militer Prediksi Iran akan Deklarasikan Jadi Negara Berkekuatan Nuklir pada Akhir Tahun Ini
#israel #palestine #gaza #hamas #hizbullah #idf #iran #edendabas #wargaisrael #intel #teror
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.