Buntut Kematian haniyeh, Gedung Putih Umumkan Rencana Penempatan Militer Baru untuk Lindungi Israel

Editor: Aprilia Saraswati

Video Production: Okwida Kris Imawan Indra Cahaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM- Gedung Putih janjikan 'penempatan militer baru' untuk melindungi Israel.

Iran, Hizbullah, dan Ansarallah Yaman semuanya telah berjanji untuk menanggapi serangan Israel baru-baru ini terhadap negara mereka.

Presiden AS Joe Biden mengadakan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada tanggal 1 Agustus, membahas upaya untuk melindungi Israel dari pembalasan Iran yang akan datang atas pembunuhan kepala Hamas Ismail Haniyeh di wilayahnya beberapa hari yang lalu.

Pembicaraan tersebut juga menyentuh mengenai respon yang direncanakan Hizbullah untuk dilakukan sebagai balasan atas serangan udara brutal Israel di Beirut pada tanggal 30 Juli, serta ancaman dari gerakan perlawanan Ansarallah di Yaman.

Baca: Biden Cemas Perang di Timur Tengah Memanas seusai Haniyeh Tewas, Israel Disasar Berbagai Poros

Presiden AS "menegaskan kembali komitmennya terhadap keamanan Israel terhadap semua ancaman dari Iran, termasuk kelompok Hamas, Hizbullah, dan Houthi," menurut Gedung Putih.

Biden juga menekankan perlunya “de-eskalasi.”

"Pemerintahan Biden yakin Iran akan menyerang Israel dalam beberapa hari sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran awal minggu ini dan bersiap untuk melawannya," kata pejabat AS kepada Axios.

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei bersumpah untuk memberikan tanggapan "keras" kepada Israel atas pembunuhan Haniyeh di Teheran pada Rabu pagi. Menurut New York Times , Khamenei telah memerintahkan pembalasan.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah juga mengatakan dalam pidatonya pada tanggal 1 Agustus bahwa respons terhadap serangan di Beirut tidak diragukan lagi akan segera dilakukan.

Serangan pada hari Selasa menewaskan seorang komandan tinggi Hizbullah dan lima warga sipil, termasuk anak-anak, dan melukai lebih dari 70 orang.

Baca: Imbas Diserang Berbagai Arah, IDF Umumkan Siaga Tinggi di Berbagai Front

Bulan lalu, Ansarallah dan Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan bahwa tanggapan terhadap serangan Israel di pelabuhan Hodeidah di negara itu akan menjadi “tidak dapat dihindari.”

Washington telah berjanji untuk melindungi Israel dari serangan apa pun.

Panggilan telepon antara Biden dan Netanyahu terjadi pada hari yang sama ketika Presiden AS mengatakan kepada wartawan bahwa pembunuhan Haniyeh berdampak negatif pada perundingan gencatan senjata.

"Itu tidak membantu," katanya ketika ditanya bagaimana pembunuhan itu akan memengaruhi perundingan. Perundingan telah terhambat secara signifikan, karena Haniyeh termasuk di antara mereka yang memimpin perundingan.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan pada 31 Juli bahwa Washington tidak terlibat dalam serangan yang menewaskan Haniyeh. "Ini adalah sesuatu yang tidak kami ketahui atau tidak kami lakukan," katanya.

Banyak yang berspekulasi bahwa selama perjalanannya baru-baru ini ke Washington, Netanyahu menerima lampu hijau AS untuk menyerang Beirut dan Teheran. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Amerika Serikat Melalui Gedung Putih Janjikan Penempatan Militer Baru untuk Melindungi Israel

# Hizbullah # Israel # Benjamin Netanyahu

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda