TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi menilai calon presiden Prabowo Subianto membuat pernyataan blunder dalam debat Pilpres I Kamis (17/1/2019) malam.
Budi menegaskan, pernyataan Capres Nomor 02 itu bahwa, Presiden Chief of Law Enforcement Officer adalah cermin mimimnya pemahahaman tentang demokrasi .
"Demokrasi kita telah menjalankan konsepsi trias politika. Kekuasaan Eksekutif , Legislatif dan Yudikatif memiliki wewenang dan fungsi masing- masing sesuai UU yang berlaku," sindiri Budi.
"Pernyataan ini berbahaya. Berpotensi menjadi pemerintahan diktator dan otoriter . Hukum tidak boleh di intervensi atas nama kekuasaan. Presiden adalah pemimpin politik , kepala negara dan pemerintahan, " ujarnya, Jumat (18/1/2019).
Budi menjelaskan, jika penegakkan hukum diintervensi maka presiden sebagai kepala pemerintahan mengangkangi kekuasaan Yudikatif.
Begitu juga dengan kekuasaan legislatif yang sangat diperlukan untuk menumbuhkan demokrasi.
"Proses check and balance harus berjalan. Saya nggak paham mengapa Capres nomor 02 tidak memahami demokrasi dan trias politika. Padahal ini basic dan sangat mendasar, " jelas Budi.
"Saya menilai apa yang disampaikan Pak Jokowi dalam debat semalam sangat lugas dan kongkrit. Begitu pula Kiai Maruf yang menyodorkan saran nyata soal pemberantasan terorisme bahwa pemahaman agama yang membahayakan NKRI harus diluruskan, " pungkas Budi.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Dianggap Tidak Paham Trias Politika Saat Debat Semalam
ARTIKEL POPULER:
Benarkah Mie Ayam Tugu Lilin Pajang Solo Pakai Pesugihan Pocong? Yuk Mampir ke Warungnya
Video Vanessa Angel Menangis Gelar Jumpa Pers, Mengaku Korban hingga Tak Dapat Dukungan Keluarga
Ayah di Bali Cabuli Anak kandungnya hingga Hamil, Terungkap saat Sang Ibu Akan Menggugurkannya
<iframe src="https://www.youtube.com/embed/rda6ppHvMEQ" width="520" height="292" scrolling="no" frameborder="0"></iframe>
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.