Replika Jembatan Kalikuto Sebagai Ikon Desa Pekalongan

Editor: Tri Hantoro

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto

TRIBUN-VIDEO.COM, PEKALONGAN - Krativitas warga Desa Tangkil Kulon Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, diperlihatkan dengan mengubah wajah desa yang dulunya kumuh menjadi permukiman bersih.

Tidak ketinggalan, desa itu juga punya ikon berupa replikas Jemabatan Kalikuto.

Walaupun replika, namun warna serta lengkung jembatan dengan bentang 4 meter dan lebar kurang dari 2 meter tersebut dibuat semirip mungkin dengan aslinya.

Pembangunan replika jembatan beserta taman dan jalan di sekitar jembatan dibantu pendanaan dari pemerintah daerah lewat program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

Pembangunan replika Jembatan Kalikuto yang menjadi ikon Jalan Trans Jawa membuat warga Desa Tangkil Kulon bangga.

“Adanya pembangunan replika jembatan membawa dampak bagi desa kami, selain menjadi bersih, sekarang banyak yang datang."

"Padahal dulu sangat kumuh, apalagi di bantaran sungai penuh sampah,” jelas Unipah (43) warga desa setempat, Rabu (9/1/2019).

Wanita 43 tahun tersebut menambahkan, sebelum dibangun warga diajak untuk berembug untuk menentukan konsep pembuatan taman yang terdapat replika Jembatan Kalikuto.

“Warga dilibatkan dalam pembuatan konsep serta dalam pembangunan."

"Awalnya diperlihatkan foto Jembatan Kalikuto."

"Kemudian warga menyetujui konsep pembuatan jembatan tersebut sebagai icon desa, karena warga menganggap adanya jalan tol berdampak positif bagi masyarakat,” katanya.

Adapun Himawan Sutanto, Senior Fasilitator Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kabupaten Pekalongan, menerangkan Desa Tangkil Kulon awalnya merupakan desa yang mendapatkan Surat Keputusan (SK) status kumuh dari Bupati.

“Memang awalnya mendapat predikat desa kumuh, kemudian mendapatkan pada 2018 mendapatkan Bantuan Dana Investasi Program Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas (BDI PPLPBK) di bawah payung Program Kotaku sebesar Rp 500 juta,” ujarnya.

Ia menambahkan, berangkat dari banguan tersebut masyarakat desa ingin mewujudkan lingkungan yang bersih dan nyaman ditempati.

“Maka dari itu di adalan pertemuan dan memutuskan adanya pembuatan taman dengan icon Jembatan Kalikuto, awal pembangunan pada Juli 2018 dan rencannya selesai akhir Januari mendatang,” imbuhnya.

Adapun taman yang dibangun, menurut Himawan akan diproyeksikan untuk ruang publik dengan berbagai fasilitas yang akan diserahkan pengelolaannya kepada warga desa.

“Selain replika Jembatan Kalikuto akan ada jalan setapak beserta pagar dan taman bunga sepanjang 440 meter."

"Ditambah lampu jalan dengan berbagai simbol kebersihan lingkungan."

"Dengan adanya pembangunan di Desa Tangkil Kulon, pemerintah berhasilkan menurunkan luasan daerah kumuh."

"Pada 2015 luasan mencapai 8,64 hektar, dan pada alhir 2018 turun menjadi 4,28 hektar,” tambahnya. (*)

 

ARTIKEL POPULER:

Baca: BNNP Bali Ungkap Kasus Ganja Seberat 25 Kilogram dari Sumatera

Baca: Bus Sekolah Denpasar Ajak Siswa Menabung Botol dan Gelas Plastik

Baca: Dilantik Jokowi, Letjen Doni Monardo Resmi Jadi Kepala BNPB

 

TONTON JUGA:

<iframe src="https://www.youtube.com/embed/lwfZbVpzrDQ" width="360" height="360" scrolling="no" frameborder="0"></iframe>

Sumber: Tribun Jateng
   #Semarang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda