3 Parpol Diprediksi Bergabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Hanya PDIP dan PKS Punya Jejak Oposisi

Editor: Ghozi LuthfiRomadhon

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Dua dari lima partai politik Parlemen yang berada di luar kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, diprediksi menjadi oposisi pemerintahan mendatang.

Kedua partai politik tersebut, yakni, PDI Perjuangan dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Memang di antara partai-partai pengusung pasangan calon nomor urut 1 dan nomor urut 3, cuma PDI-P dan PKS yang memiliki DNA sebagai oposisi di periode-periode terdahulu,” kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro kepada Kompas.com, Selasa (27/2/2024).

Bawono mengatakan, PDI-P dan PKS sama-sama memiliki jejak sebagai oposisi.

PDI-P menjadi oposisi pada 10 tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (2004-2014), sedangkan PKS menjadi oposisi pada 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (2014-2024).

Baca: Caleg PDIP Kota Bandar Lampung Melapor ke Bawaslu karena Merasa Ditipu Ratusan Juta oleh Oknum KPU

PDI-P sebagai partai utama pengusung capres-cawapres nomor urut 3 pada Pemilu 2024, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, diprediksi enggan merapat ke kubu pemenang.

Pun demikian dengan PKS yang merupakan salah satu partai pengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

PKS dinilai telah lekat dengan figur Anies sehingga sulit untuk merapat ke kubu Prabowo.

“Jadi memang kedua partai ini besar kemungkinan akan mengambil posisi di luar pemerintahan Prabowo-Gibran selama lima tahun ke depan,” ujar Bawono.

Sementara itu, tiga partai politik lain diprediksi berpindah haluan dan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

Ketiganya, yaitu, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Bawono menilai, upaya pendekatan Nasdem ke kubu Prabowo-Gibran telah tampak dari pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

Baca: AHY Dituding Tak Tahan Jadi Oposisi karena Masuk Kabinet Jokowi, Begini Respons Demokrat

Diyakini, pertemuan tersebut turut membahas peluang Nasdem bergabung ke gerbong Prabowo-Gibran.

Potensi Nasdem bergabung ke pemerintahan mendatang semakin kuat mengingat partai pengusung Anies-Muhaimin itu tak punya sejarah sebagai oposisi.

Nasdem berada di pemerintahan Jokowi selama 2014-2024.

Begitupun dengan PKB, kata Bawono, partai yang dimotori Muhaimin Iskandar tersebut juga tak memiliki gen oposisi.

Sejak Pemilu 2004, PKB selalu berada di pihak pemenang pilpres.

Sejalan dengan itu, PPP yang merupakan salah satu partai politik pengusung pasangan Ganjar-Mahfud dinilai bakal memanfaatkan peluang untuk bergabung ke penguasa.

“Ketiga partai ini tidak memiliki DNA yang kuat sebagai oposisi,” tutur Bawono.

Sebagaimana diketahui, pasangan Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres 2024 menurut hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga dan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hasil hitung cepat Litbang Kompas pada Selasa (20/2/2024) pukul 00.17 WIB misalnya, memperlihatkan perolehan suara Prabowo-Gibran mencapai 58,47 persen.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dari 5 Parpol Pengusung Anies dan Ganjar, Hanya PDI-P dan PKS yang Punya Jejak Oposisi"

VP: Khistian Tauqid Ramadhaniswara

# partai politik # parpol # pdip # pks # pemerintahan # prabowo # gibran

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda