Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM- Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti meyakini PDIP akan keluar dari Kabinet Indonesia Maju setelah pengumuman Pemilihan Umum 2024, bulan Maret mendatang.
"Terkait dengan PDIP besar dugaan saya mereka akan menarik diri dari Kabinet Indonesia Maju pasca hasil Pemilu 2024 keluar," kata Ray kepada awak media di Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).
Menurut Ray Rangkuti, langkah PDIP itu lebih baik agar total.
Yakni, apabila berhadapan dengan Presiden Jokowi, orang nomor satu di Indonesia itu tidak lagi main dua kaki.
"Kalau main dua kaki malah menenggelamkan PDIP sendiri. Dan membuat Presiden Jokowi 'menekuk' PDIP," sambungnya.
Atas hal itu Ray menegaskan PDIP memang lebih baik keluar dari Pemerintahan Presiden Jokowi.
"Apalagi kalau mendorong angket di DPR. Lebih tidak relevan lagi mereka di kursi kabinet. Dengan begitu kita juga memiliki kejelasan politik. Tiba-tiba bikin angkat tapi di kabinet. Itu tidak tepat," jelasnya.
Ray Rangkuti menyatakan, apabila hal itu dilakukan oleh PDIP. Bisa saja diikuti oleh manteri-menteri lainnya non partai politik.
"Langkah itu mana tahu akan memberikan inspirasi terhadap menteri-menteri non parpol yang merasa jengah terhadap praktik-partai politik yang makin tidak bermoral ini. Bisa jadi Sri Mulyani, Basuki, Retno akan melakukan langkah yang sama," tegasnya.
Bersamaan dengan hal tersebut, PDIP yang mengusung capres no urut 3, dalam pesta demokrasi lima tahunan itu, Ganjar Pranowo turut mendorong partai moncong putih untuk menggunakan hak angket di DPR.
Hal itu bertujuan untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu Presiden 2024.
Namun, apabila DPR tak siap dengan hak angket, Ganjar akan mendorong penggunaan hak interpelasi.
Meski demikian, eks Gubernur Jawa Tengah itu, usulan untuk menggulirkan hak angket di DPR telah disampaikannya dalam rapat kordinasi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud beberapa waktu lalu.
Ganjar menyatakan, DPR dapat memanggil pejabat negara yang mengetahui dugaan kecurangan tersebut, termasuk meminta pertanggung jawaban KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara pemilu.
Pasalnya menurut Ganjar, kecurangan dalam Pilpres 2024 tak boleh didiamkan.
Ganjar menyadari suara partai pengusungnya tak cukup di DPR.
Atas hal tersebut, ia berharap dukungan dari partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) untuk mengajukan hak angket dan interpelasi.
Menurutnya, dengan keterlibatan Partai NasDem, PKS, PKB, serta PDI Perjuangan dan PPP, maka hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan pemilu dapat digolkan oleh lebih dari 50 persen anggota DPR.
(Tribun-Video.com/WartaKotalive.com)
Host: Adilla Risna
VP: Yohanes Anton
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul PDIP Diprediksi Hengkang dari Kabinet Jokowi Usai Pengumuman Pemilu 2024
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.