Diserang dari Berbagai Arah, Israel Uji Sistem Baru yang Diklaim Bisa Halau Semua Serangan Sekaligus

Editor: Dyah Ayu Ambarwati

Reporter: Ninaagustina

Video Production: yohanes anton kurniawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Menghadapi serangan atau ancaman dari berbagai arah, Israel belakangan ini menguji sistem pertahanan udara baru yang dapat menghalau semua serangan itu sekaligus.

Pada Rabu (10/1/2024), Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan telah menyelesaikan uji coba sistem pertahanan Spyder pekan lalu, dilaporkan oleh defensenews.com.

Adapun, sistem pertahanan Spyder tersebut, diproduksi oleh Rafael Advanced Defense Systems milik Israel.

Sistem itu diklaim telah dioperasikan selama hampir dua dekade oleh segelintir militer.

Yang mana juga disebut mampu menyerang drone, pesawat terbang, rudal jelajah dan balistik, serta amunisi berpemandu presisi.

Uji coba tersebut, yang merupakan upaya kolaborasi antara Rafael dan kementerian pertahanan Israel, melibatkan konfigurasi baru yang disebut "All-in-One". 

Di mana semua komponen senjata yang terpisah digabungkan menjadi satu kendaraan dengan delapan roda sebagai penggerak.

 

Baca: Terekam Kamera CCTV, Tentara IDF Ngaku Tak Sengaja Lindas Jenazah Warga Palestina di Tepi Barat

 

Sistem tersebut termasuk peluncur rudal, radar, sistem komando dan kendali, serta teknologi untuk pengawasan dan perolehan target.

Melalui pesan di Telegram, Kementerian pertahanan Israel mengatakan bahwa uji coba tersebut dilakukan di lokasi yang dirahasiakan di dalam negeri.

Uji coba itu, melibatkan skenario yang mensimulasikan bagaimana menghadapi ancaman yang ada dan yang akan datang.

Pihak Rafael mengatakan, bahwa sistem Spyder dapat mencegat drone dalam skenario operasional yang menantang, mencapai serangan langsung dan efektif.

Perusahanaan alat pertahanan tersebut mengatakan, uji coba sistem tersebut merupakan uji coba yang pertama dari jenisnya.

Dalam sebuah video yang diunggah Rafael di YouTube, sistem Spyder terlihat menghancurkan drone merah dengan sebuah rudal.

 

Baca: Deretan Negara yang Seret Israel ke Mahkamah Internasional untuk Diadili atas Genosida di Gaza

 

Sistem Spyder menggunakan dua jenis rudal, yakni Derby dan Python, keduanya termasuk dalam konfigurasi baru.

Spyder memiliki jangkauan maksimum antara sembilan dan 25 mil, dan ketinggian intersepsi maksimum 3,7 dan 7,5 mil.

"All-in-One Spyder menyediakan aset pertahanan udara yang lincah, otonom, yang mampu dikerahkan dengan cepat dalam hitungan menit, di medan yang menantang, dan dengan waktu reaksi yang singkat,” kata Rafael dalam pernyataan tertulis.

Perusahaan tersebut, menambahkan bahwa mereka menyediakan pertahanan udara dengan “jejak logistik yang diminimalkan” yang dapat melindungi pasukan bergerak dan lokasi sensitif.

Sebagai informasi, uji coba baru-baru ini dilakukan ketika Israel menghadapi ancaman udara dari Lebanon di utara dan Gaza di barat.

Ancaman itu termasuk roket dan drone yang ditembakkan dari kelompok militan yang didukung Iran seperti Hamas dan Hizbullah, kelompok yang sering melakukan serangan lintas batas dengan militer Israel.

Di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Hamas, Israel juga harus menghadapi ancaman yang dilancarkan oleh Houthi di Yaman.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Baca berita terkait hanya di sini

 

# Konflik Palestina Vs Israel # Hamas # Gaza # Zionis

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda