TRIBUN-VIDEO.COM - Amerika Serikat (AS) mengajak China untuk bergabung dalam koalisi maritim yang baru dibentuk pekan ini.
Tujuan dibentuknya koalisi tersebut adalah untuk melawan ancaman Houthi Yaman di Laut Merah.
Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Tiongkok.
Baca: Tuding AS Berniat Memiliterisasi Laut Merah, Houthi: Yaman akan Hadapi Koalisi Pimpinan AS
Sebelumnya, Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matt Miller mengatakan, AS sangat mengharapkan China bergabung dengan koalisi maritimnya.
Koalisi ini dibentuk untuk melawan Houthi yang terus menargetkan kapal-kapal Israel maupun yang berhubungan dengan Zionis.
Menurutnya, semakin banyak negara yang bergabung, maka akan semakin bagus.
Meski China belum menyatakan setuju, Miller yakin bahwa Beijing tidak akan menolak ajakan AS.
"Akan sangat besar jika kita bisa mendapatkan persetujuan dari Tiongkok," kata Miller, dikutip dari Al Arabiya, Rabu (20/12).
Baca: Kelompok Houthi Ancam akan Targetkan Kapal Induk AS Jika Kerahkan Armada Tempur ke Laut Merah
Namun, media Israel mengonfirmasi bahwa kapal perang Tiongkok yang dikerahkan di Laut Merah menolak membantu kapal kargo Israel di Bab al-Mandab.
Tiongkok enggan membantu meski beberapa kapal yang diserang Yaman memiliki koneksi ke Hong Kong.
Dikerahui, dua bulan lalu dilaporkan bahwa tentara Tiongkok mengerahkan enam kapal perang di Timur Tengah.
Kapal itu dikerahkan di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah itu akibat perang di Gaza.
Baca: Kelompok Houthi Ancam akan Targetkan Kapal Induk AS Jika Kerahkan Armada Tempur ke Laut Merah
Enam kapal itu mencakup kapal perusak berpeluru kendali, sebuah fregat, dan kapal pasokan terintegrasi. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
# TRIBUNNEWS UPDATE # kapal # perang # Hamas # Israel # Yaman # Houthi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.