TRIBUN-VIDEO.COM - Hamas mengklaim dua penembak di halte bus di Yerusalem Barat pada Kamis (30/11/2023) adalah anggotanya.
Hamas menyebut operasi itu dilakukan sebagai respons terhadap kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Operasi tersebut dilakukan sebagai respons alami terhadap kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh pendudukan," kata Hamas dalam pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.
Hamas mengatakan tindakan itu menanggapi operasi militer Israel di Gaza dan perlakuan terhadap tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
Radio Tentara Israel menyebutkan, pelaku penyerangan adalah dua bersaudara, mantan tahanan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), yang berasal dari desa Sur Baher di selatan Yerusalem.
Sebelumnya, Reuters melaporkan dua pria bersenjata melepaskan tembakan ke halte bus di pintu masuk Yerusalem Barat pada Kamis (30/11/2023) pagi.
Tiga warga Israel tewas dan 16 lainnya terluka dalam penembakan itu.
“Mereka tiba di lokasi kejadian dengan mobil pada pagi hari, bersenjatakan senapan M-16 dan pistol,” kata polisi Israel, Kamis (30/11/2023).
“Mereka mulai menembaki warga sipil sebelum kemudian dibunuh di tempat kejadian,” lanjutnya.
Baca: Israel MELANGGAR Kesepakatan, Menolak Terima 7 Tawanan dan 3 Jenazah Israel yang Terkena Serangan
Para penembak datang dari Yerusalem Timur dan dihentikan oleh tentara yang sedang tidak bertugas dan warga sipil lainnya yang berada di dekatnya.
Rekaman kamera keamanan menunjukkan momen penyerangan.
Mobil berwarna putih terlihat berhenti di samping halte, kemudian dua pria bersenjata keluarga membawa senjata.
Setelah menembaki orang-orang, dua penyerang itu ditembak mati oleh tentara Israel yang sedang tidak bertugas dan berada di lokasi tersebut.
Penangkapan anggota keluarga pelaku penyerangan di Yerusalem Barat
Polisi Israel mengatakan mereka menangkap enam anggota keluarga pelaku serangan Yerusalem Barat pada hari ini.
Israel mengatakan akan menyelidiki mereka terkait penembakan itu.
Otoritas pendudukan Israel melaporkan 3 kematian dan 16 orang luka-luka.
Sementara polisi Israel mengumumkan bahwa pasukannya membunuh dua pelaku operasi tersebut.
Diketahui, kekerasan meningkat di Tepi Barat hingga Yerusalem, sejak pertempuran terbaru antara Israel dan kelompok bersenjata Hamas Palestina pada Sabtu (7/10/2023) di Jalur Gaza.
Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.
Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 15.242 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Selasa (28/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hamas Akui 2 Anggotanya Lakukan Operasi di Yerusalem Barat Hari Ini
# Israel # Palestina # Hamas # Gaza
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.