TRIBUN-VIDEO.COM - Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengkritik kebijakan pemerintah yang menutup fitur TikTok Shop.
Menurutnya, persoalan mendasar bukan berasal dari fitur tersebut, melainkan produk impor yang dijual.
Hal itu disampaikan Anies saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan pada Sabtu (30/9).
Baca: Pemerintah Resmi Larang Jualan di Platform Media Sosial, Begini Tanggapan TikTok Shop
"Sebenarnya yang mendasar itu adalah peta perdagangan internasionalnya," kata Anies, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (30/9).
Ia menyebut, jika produk dalam negeri yang masif diperjual-belikan di TikTok Shop, bisa dipastikan keuntungan akan mengalir ke pedagang lokal.
Oleh karena itu, Anies menilai pemerintah seharusnya fokus pada pengendalian barang impor yang dijual di TikTok Shop.
Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan aturan baru yakni Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023.
Baca: Bertemu CEO TikTok, Luhut Minta Jangan Dagang di Medsos: Ya Harus Kita Pisahkan
Aturan ini membuat transaksi jual beli secara langsung di platform media sosial, seperti TikTok Shop, dilarang di Indonesia.
Pemerintah menyebut, larangan itu mulai berlaku per 26 September 2023.
Namun, TikTok masih bisa digunakan pedagang untuk mempromosikan barang atau jasa.
Sementara transkasi jual beli harus tetap dilakukan di situs resmi atau marketplace yang sudah mengantongi izin dari Kemendag.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kritik TikTok Shop Ditutup, Anies Anggap Lebih Penting Setop Impor Ilegal"
Host: Agung Laksono
VP: Ni'am Alfani
# Anies Baswedan # TikTok Shop # Pelarangan # Jokowi # Marketplace
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.