TRIBUN-VIDEO.COM - Selama invasi Rusia, Pasukan Kiev dilaporkan telah menembakkan sekitar 2 juta peluru artileri.
Seorang komentator kebijakan luar negeri terkemuka, David Ignatius menilai hal itu hanya akan menghabiskan persediaan senjata Barat.
Pentagon percaya bahwa para komandan Ukraina perlu menghindari pemborosan amunisi dan mengubah taktik artileri mereka.
Baca: Rusia Agresif Memburu Drone AS di Dekat Krimea, Tantang Keterlibatan Langsung AS Di Perang Ukraina?
Dengan cara menembakkan artileri hanya pada sasaran yang paling penting.
Ia mengklaim AS dan sekutunya semakin frustasi terhadap Kiev atas kegagalan yang semakin signifikan selama serangan balasan musim panas.
Dalam serangan tersebut, Negara Barat langsung melakukan peninjauan hingga bisa dijadikan pelajaran selama perang tersebut.
Ignatius pun mengatakan Negara Barat telah mendesak para komandan Ukraina untuk lebih memprioritaskan target.
Selain itu, komandan Ukraina diminta memusatkan pasukan di titik-titik terobosan sepanjang garis depan.
Hal itu dikarenakan Negara Barat khawatir Kiev telah menyia-nyiakan tembakan artileri dengan meniru taktik era Soviet.
Baca: ISW: Rusia Kekurangan Infanteri Elit, Gagal Melanjutkan Operasi Ofensif Skala Besar di Ukraina?
Kondisi ini membuat sekutu Ukraina mengalami kekurangan bahan mentah khususnya TNT.
Sedangkan Negara Barat harus terus mengirim persenjataan dan amunisi ke Ukraina.
Ignatius pun menyebut perang Rusia dan ukraina tidak akan berhenti dalam waktu dekat.
Sebaliknya, perang tersebut akan berlangsung hingga tahun 2024. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
# TRIBUNNEWS UPDATE # perang # Amerika Serikat # Rusia # Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.