TRIBUN-VIDEO.COM - Eko Ahmat Ariyadi (27) tewas dikeroyok 13 orang gara-gara status WhatsApp.
Eko warga Klipang, Kelurahan Meteseh, Tembalang, Semarang, dihajar bogem mentah, dipukul menggunakan paving dan ditusuk sebanyak 14 kali.
Tujuh Pelaku dari 13 tersangka telah diringkus polisi.
Ketujuh orang tersebut masing-masing M Abdul Muis alias Boges (23), Nicko Jaisy Maisa alias Bagas (24), Luluk Arfian alias Royan (19), Andre William (20).
Selanjutnya M Abdul Aziz (22), Saiq Fazal alias Bongo (27), dan Ahmad Satrio (19).
Baca: Aksi Berani Mbah Yuni Naik Gunung Slamet di Usia 70 Tahun, Ingin Daki 7 Puncak Tertinggi Indonesia
Pelaku Saiq Fazal mengatakan, pengeroyokan bermula ketika pelaku membuat status WhatsApp menyindir saksi Ayuf Yanuar Rachman.
Namun, status tersebut justru direspon tersangka Andre William yang merasa tersindir.
Para pelaku bermaksud mencari Ayuf namun malah bertemu korban Eko.
Dikatakan Saiq, Eko menantang mereka agar berkelahi dengannya dan tak mencari Ayuf.
Baca: Diguncang Gempa, Jemaat Gereja di Yogyakarta Mendadak Teriakan Takbir di Tengah Ibadah Misa
Perkelahian tersebut ternyata berujung pengeroyokan terhadap Eko.
Saiq mengaku tak mengetahui jika rekannya ada yang membawa pisau.
Korban Eko dihajar 13 tersangka menggunakan paving dan pisau.
Selepas kejadian, beberapa tersangka kabur ke Surakarta, namun berhasil dikejar polisi.
Tersangka dijerat Pasal 170 Ayat (2) Ke-3 KUHP diancam pidana paling lama 12 tahun penjara.
(Tribun-Video.com/ TribunJateng.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Gara-gara Status WhatsApp, Eko Warga Semarang Tewas Dikeroyok, Dihajar Gunakan Paving dan Ditusuk
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.