TRIBUN-VIDEO.COM - Pada Selasa (18/7) lalu, KA Brantas menabrak truk trailer yang berhenti di perlintasan kereta api Madukoro Raya, Semarang, Jawa Tengah.
Rupanya, tabrakan itu tak bisa dihindarkan, karena KA tidak bisa berhenti mendadak.
Adapun, KA baru bisa benar-benar berhenti setidaknya sejauh 1,6 kilometer sejak pengereman.
Baca: Masinis Alami Syok! Masih Diminta Istirahat Total setelah Alami Kecelakaan dan Selamatkan Diri
Dikabarkan, penyebab KA tak bisa berhenti mendadak adalah karena panjang dan bobotnya.
Bobot kereta yang dapat mencapai ribuan ton memerlukan energi yang besar agar dapat menghentikan lajunya.
Dilansir dari Minnesota Operation Livesaver, kereta membutuhkan 1,6 kilometer untuk benar-benar berhenti sejak melakukan pengereman.
Data itu berdasar perhitungan dengan rata-rata panjang kereta 16-20 meter, yang bergerak dengan kecepatan 88-128 kilometer per jam.
Bobot kereta yang bergerak mencapai 6.000 ton, memerlukan energi yang besar untuk membuatnya berhenti.
Baca: Sosok Sopir Truk Kecelakaan Kereta di Madukoro Semarang, Ternyata Sempat Kabur seusai Kejadian
Semakin besar dan berat kendaraan, maka jarak yang dibutuhkan agar bisa berhenti akan semakin panjang.
Lebih lanjut, hal kedua yang jadi alasan KA tidak bisa berhenti mendadak adalah sistem pengeremannya.
Diketahui, sistem pengereman KA berbeda dengan kendaraan lain, seperti mobil.
Ketika KA bergerak, itu artinya kereta menghasilkan energi kinetik yang besar.
Baca: Pengendara Kecelakaan Gegara Jalan di Desa Dilem Kepanjen Malang Amblas sampai Kedalaman 1 Meter
Energi inilah yang harus diubah untuk membuat kereta berhenti. (Tribun-Video.com/TribunJateng.com/Tribunnews.com)
Baca juga berita terkait di sini
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ini Alasan Kereta Api Tidak Bisa Berhenti Mendadak, Minimal 1,6 Km Setelah Pengereman
# kecelakaan # Semarang # kereta # truk # KA Brantas # TRIBUNNEWS UPDATE
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.