TRIBUN-VIDEO.COM - Ketua Kepala Gabungan AS, Jenderal Mark Milley mengatakan jika serangan balasan Ukraina akan jauh lebih berdarah.
Tak hanya itu, serangan balasan rezim Kyiv juga akan lebih lambat sehingga membuat pertempuran berjalan lebih lama.
Dan juga, pertempuran akan berjalan jauh lebih keras hingga harga yang harus dibayarkan terlampau tinggi.
Dikutip dari TASS pada (19/7), ia mengungkap bahwa masih banyak pertempuran yang tersisa yang harus dilakukan demi mencapai tujuan awal.
Menurutnya, pertempuran dengan Rusia akan terasa sulit dan akan berjalan lama.
Bahkan tak hanya soal jangka waktu pertempuran, bahkan imbasnya pun juga akan lebih berdarah.
Baca: Detik-detik Truk Ditabrak KA Brantas, Ban Truk Tersangkut Rel hingga Gerbong Kereta Sempat Terbakar
Hal itu dikatakan Mark Milley saat konferensi pers di Pentagon setelah pertemuan kelompok kerja Barat untuk pengiriman senjata ke Ukraina.
"Saya pikir masih banyak pertempuran yang tersisa dan saya akan tetap dengan apa yang kami katakan sebelumnya: Ini akan lama. Ini akan sulit. Ini akan berdarah," kata Milley saat konferensi pers di Pentagon. setelah pertemuan kelompok kerja Barat untuk pengiriman senjata ke Ukraina.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa angkatan bersenjata Ukraina telah melakukan upaya balasan yang gagal.
Bahkan, sejak awal dimulainya serangan balasan pada 4 Juni 2023 termasuk di daerah Zaporozhye.
Sehingga, Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan bahwa militer Ukraina gagal mencapai keberhasilan di bidang apapun.
Senada, menurut Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, kerugian Ukraina telah melebihi 26.000 tentara sejak dimulainya serangan balasan.
(Tribun-Video.com)
https://tass.com/world/1648739
# Kyiv # Rusia # Mark Milley # Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.