TRIBUN-VIDEO.COM - Eks pimpinan Negara Islam Indonesia (NII) Jawa Barat Entis Sutisna membongkar penyimpangan awal Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu.
Ia memang tidak masuk dalam kepengurusan ponpes Al-Zaytun. Namun menjadi saksi hidup awal mula berdirinya ponpes yang dipimpin oleh Syekh Panji Gumilang.
Ia berperan dalam mencari dana untuk membangun Ponpes Al-Zaytun sejak tahun 1990.
Setelah mendapat lahan yang luas, Ponpes Al-Zaytun tersebut melakukan pembangunan pada 1998.
Baca: Tujuan Tersembunyi Berdirinya Ponpes Al-Zaytun Diungkap Eks Pimpinan NII, Demi Kaderisasi NII
Sejak penerimaan santri pada 1999 hingga 2006, ajaran di dalam ponpes masih terbilang normal.
Namun sejak ia memutuskan keluar pada 2006, ia mengetahui sejumlah fakta yang terjadi dari pemberitaan.
Seperti haji yang cukup di Indramayu, Salat Idulfitri bercampur jemaah laki-laki dan perempuan, dan lain-lain.
Baca: Cerita Eks Pimpinan NII Jabar Pilih Keluar dari Al-Zaytun, Awalnya Normal Lama-lama Menyimpang
Namun di sisi lain, Entis tak menampik keluar pada 2006 karena sudah mencium adanya penyimpangan ajaran agama.
Hal itu diungkapkannya dalam Diskusi Kebangsaan Mewaspadai Doktrin Radikal melalui Lembaga Pendidikan di Desa Bugis, Anjatan, Indramayu.
Penyimpangan yang ia dapati kala itu adalah soal salat wajib.
Saat itu, Ponpes Al-Zaytun belum mewajibkan salat. Salat akan diwajibkan ketika setelah Negara Islam menang.
Hal itulah yang membuatnya keluar atas dorongan dirinya sendiri dan keluarga. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Mantan Pimpinan Negara Islam Indonesia Jabar Ungkap Penyimpangan di Ponpes Al Zaytun, Ini Katanya
# Indramayu # Negara Islam Indonesia (NII) # Entis Sutisna # Pondok Pesantren Al-Zaytun
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.