TRIBUN-VIDEO.COM - Curhatan WNI korban perdagangan manusia disiksa di Myanmar, viral di media sosial.
Curhatan ini diviralkan oleh politisi sekaligus perancang Ni Luh Djelantik lewat akun Twitternya @niluhdjelantik, Selasa (2/5/2023).
Dalam postingannya, Ni Luh Djelantik membagikan chat WhatsApp dari keluarga korban.
Disebutkan, korban perdagangan manusia ini mencapai 20 orang.
Di Myanmar, mereka disiksa, baik dipukul, disetrum, bahkan tidak diberi makan sampai lima hari.
"HELPPPPP
RT sebanyak-banyaknya kesayangan. Bantu bebaskan 21 WNI korban human trafficking di Myanmar , mereka disiksa, dipukul, disetrum dan 5 hari tidak diberi makan," tulis Ni Luh Djelantik dalam caption.
Sementara itu, dalam video yang diunggah akun Instagram @bebaskankami, 19 April 2023 lalu, tampak sekelompok WNI berada dalam satu ruangan.
Baca: WNI yang Tinggal di Mess 300 Meter dari Pusat Konflik Sudan Alami Stress Berat, Didampingi Psikolog
Mereka terdiri dan pria dan wanita, yang mencurahkan kekejaman yang didapat selama di Myanmar.
Mereka pun memohon agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau membantu memulangkan mereka ke Indonesia.
"Kami di sini terpuruk dan terancam, ditambah di sini berada di zona perang," kata seorang pria WNI.
"Setiap malam kita bekerja dalam kondisi gelap gulita dan kita harus tetap bekerja, dan suara bom juga terdengar di mana-mana."
"Dan kami setiap hari memiliki target yang setiap harinya harus kita penuhi."
"Dan jika kita tidak memenuhi target itu, hukuman siap menanti kita."
"Dari mulai lari lapangan di bawah terik matahari 20 keliling lebih, push up ratusan kali bahkan ribuan, scott jump, disetrum, bahkan dicambuk, pemukulan, jalan jongkok, semuanya segala macam," sambungnya.
Mereka pun secara bergantian meminta tolong kepada Jokowi agar dipulangkan.
"Hidup mereka dipertaruhkan. 4 dari mereka akan dijual ke perusahaan lain besok, sementara yang lain akan dipisahkan ke tim lain yang dipimpin oleh pemimpin Cina yang terkenal dengan hukuman kejam mereka. Dalam video ini, mereka ingin pemerintah Indonesia melihat dan mengingat wajah mereka. Wajah2 putus asa memohon pertolongan," tulis akun Instagram tersebut dalam caption.
Pada postingan sebelumnya, akun tersebut menginformasikan awalnya para WNI itu tertipu jobscam.
Mereka pun dipaksa bekerja sebagai scammer.
Selain Ni Luh Djelantik, artis Uya Kuya juga turut menyoroti kasus ini.
Uya Kuya mengingatkan para masyarakat agar hati-hati terhadap iklan lowongan pekerjaan.
Lebih lanjut, perwakilan mengaku sudah ada tanggapan dari pihak pemerintah, namun belum sampai tahap evakuasi, Senin (1/5/2023).
Sambil meneteskan air mata, keluarga korban mengaku sudah tidak bisa menghubungi para korban.
Bahkan, sampai hari ke-9 penyekapan, Rabu (3/5/2023), korban juga masih tidak bisa dihubungi.
"Hari ke 9 penyekapan. Kami masih tidak bjsa menghubungi para korban. Apa yang terjadi di sana? Apakah mereka dijual ke perusahaan lain?
Semoga Tuhan YME selalu melindungi mereka agar selalu aman dan bisa terus bertahan," tulis akun @bebaskankami. (TribunWow.com)
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #beritaupdate #beritahariini #viral #wni #myanmar #niluhdjelantik #politisi #presiden #jokowi #jokowidodo #uyakuya
Penulis: Lailatun Niqmah
VP: Anggraini
# Dicambuk # Myanmar # WNI # Curhatan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.