TRIBUN-VIDEO.COM - Seusai hari raya Lebaran, Indonesia dihebohkan dengan munculnya virus subvarian baru Arcturus yang bisa menjadi ancaman.
Ancaman arcturus ini datang di tengah longgarnya kebijakan Covid-19 selama masa Lebaran, menyusul dihapusnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
Disebutkan, meski virus ini masih bisa terkendali dan tidak terlalu berbahaya, namun lebih cepat bermutasi.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril menyampaikan bahwa, subvarian baru ini telah menyebar di berbagai negara dan telah melaporkan adanya kenaikan kasus.
Baca: Perlu Diwaspadai Karakter Omicron BF.7 yang Telah Masuk ke Indonesia Bisa Menginfeksi Ulang
"Ada 22 negara yang melaporkan terjadi kenaikan kasus, 5 terbesar adalah India, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, dan Australia," kata Syahril di gedung Adhyatma Kemenkes, Senin (17/4/2023).
Menurut laporan Kemenkes, di Indonesia sendiri tercatat ada tujuh orang yang diduga sudah terinfeksi virus Arcturus.
Gejala virus ini yang perlu diwaspadai adalah kondisi mata merah, batuk, demam, tidak nafsu makan, sakit di seluruh badan dan sebagainya.
Baca: Catat! Ini Daftar Orang yang Paling Berisiko Terkena Omicron XBB, Begini Kata Ketua Satgas Covid-19
Maka dari itu, Syahril mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan selalu mencuci tangan.
Selain itu, masyarakat juga wajib melakukan vaksinasi atau tes antigen mandiri untuk mencegah penularan.
"Di samping kita akan mudik Lebaran, jadi kita ingin nanti ada tes (antigen) mandiri, ya. Jadi diharapkan masyarakat ini karena sudah beralih (tidak ada lagi PPKM), (hanya tinggal) bagaimana kesadaran kita untuk melihat kondisi kita," ujarnya.
(Tribun-Video.com/ Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ancaman Omicron Arcturus di Tengah Momen Lebaran 2023",
# Kemenkes # Virus Omicron # Penyebaran virus # libur Lebaran
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.