TRIBUN-VIDEO.COM - Akibat penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, empat prajurit TNI gugur saat mencari pilot Susi Air.
Atas jasanya, keempatnya mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
Dikutip dari Kompas.com pada Jumat (21/4/2023), empat prajurit TNI yang gugur telah dipulangkan.
Mereka tewas ditembak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka.
Keempatnya adalah Pratu Miftahul Arifin, Pratu Kurniawan, Pratu Ibrahim dan Prada Sukra yang berasal dari Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad.
Kapuspen Mabes TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono menuturkan, keempat jenazah sudah dipulangkan ke Karawang, Pacitan, Padang, dan Palembang.
Baca: Pengamat Bongkar Status Siaga Tempur Usai Penyerangan KST Papua, Tak Ubah Bentuk Operasi di Lapangan
Ia mengatakan, bahwa 4 prajurit itu sebelumnya diterbangkan dari Timika, Papua Tengah.
Satu prajurit dipulangkan langsung ke Pacitan melalui Solo.
Satu prajurit menggunakan mobil ambulans dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, ke Karawang.
Sementara dua prajurit lain diterbangkan ke Palembang dan Padang.
Baca: Pratu Miftahul Arifin Tewas di Tangan KST, Jokowi Diminta Hentikan Operasi Siaga Tempur di Papua
Kapuspen Mabes TNI berujar, para prajurit ini juga menerima kenaikan pangkat luar biasa.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, terjadi penembakan saat Satgas Yonif Raider 321/Galuh Taruna sedang mendekati posisi penyandera pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37), di Distrik Mugi, pada Sabtu (15/4/2023).
Dilaporkan ada 36 prajurit Satgas Yonif Raider 321 saat penyisiran tersebut.
Akibat insiden ini ada 4 korban tewas, 1 masih hilang, dan ada lima prajurit luka-luka dalam peristiwa itu.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memastikan bahwa prajurit yang luka dalam keadaan selamat.
Panglima TNI dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman berkesempatan menjenguk para prajurit itu di Timika, Mimika, Papua Tengah, Selasa (18/4/2023).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.