TRIBUN-VIDEO.COM - Jenazah Pratu Miftahul Arifin yang gugur akibat diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) hingga saat ini masih belum bisa dievakuasi.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut, proses evakuasi terkendala cuaca.
Diketahui lokasi jenazah berada jurang sedalam 15 meter di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Baca: Imbas Prajurit TNI Diserang KKB di Kabupaten Nduga, Panglima TNI: Operasi Menjadi Siaga Tempur
Meski terkendala cuaca, Yudo memastikan pihaknya terus berupaya agar jenazah bisa segera diangkat.
"Karena cuaca proses evakuasinya terhampat, tetapi sedang diupayakan," kata Yudo, dikutip dari Tribun-Papua.com, Selasa (18/4).
Selain itu, TNI juga akan melakukan pencarian terhadap 4 prajurit TNI yang hilang.
Dari total 36 prajurit yang diserang, Yudo merinci 1 orang gugur, 4 terluka, 4 hilang, dan sisanya dalam kondisi baik.
Meski terus diserang KKB, Panglima TNI menegaskan operasi penyelamatan pilot Susi Air masih berlanjut.
Baca: Prajurit Terus Berguguran, Panglima TNI Ubah Status Operasi Lawan KKB Papua Jadi Siaga Tempur
Namun, statusnya kini ditingkatkan menjadi operasi siaga tempur.
Sementara itu, keluarga Pratu Miftahul Arifin berharap agar jenazah bisa segera diangkat.
Almarhum diketahui berasal dari Dusun Krajan, Desa Nangunan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Pratu Arifin gugur meninggalkan istrinya, Wakhida dan seorang putri yang masih berusia dua tahun.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Prajurit TNI Gugur Diserang KKB di Nduga Papua, Panglima Yudo Margono: Saatnya Siaga Tempur!
Host: Agung Laksono
VP: Indra
# KKB # Nduga # Panglima TNI # Laksamana Yudo Margono # Pratu Miftahul Arifin
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.