Santriwati Korban Pencabulan Pengasuh Ponpes di Batang Bertambah Menjadi 22 Orang

Editor: bagus gema praditiya sukirman

Video Production: Putri Anggun Absari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Jumlah santriwati yang menjadi korban pencabulan di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Batang, Jawa Tengah bertambah menjadi 22 orang.

Pelaku pencabulan bernama Wildan Mashuri Amin (57) merupakan pengasuh ponpes yang telah melakukan aksi pencabulan sejak 2019 hingga 2023.

Polres Batang telah menahan dan menetapkan Wildan Mashuri Amin sebagai tersangka kasus pencabulan.

Ketika kasus ini pertama kali terungkap, jumlah santriwati yang melapor menjadi korban sebanyak 15 orang.

Namun, setelah dilakukan proses penyelidikan jumlah korban terus bertambah setiap harinya.

Pada Selasa (11/4/2023) ada 2 santriwati yang mengaku sebagai korban, kemudian pada Rabu (12/4/2023) bertambah lagi 2 santriwati.

Kini total ada 22 santriwati yang menjadi korban pencabulan setelah pada Kamis (13/4/2023) ada 3 santriwati yang melapor.

Baca: Buntut Pencabulan di Batang, Ganjar Marah! Minta Ponpes Pelaku Dievaluasi hingga Terancam Ditutup

Para korban telah menjalani visum yang hasilnya akan dijadikan bukti penyelidikan.

Berdasarkan keterangan Polres Batang yang diterima Tribunnews.com, ada 17 santriwati yang hasil visumnya menunjukkan pernah disetubuhi pelaku.

Kemudian 4 santriwati yang dicabuli dan 1 santriwati belum menjalani visum.

Sejumlah dinas terkait turut membantu melakukan trauma healing kepada para korban yang mayoritas masih di bawah umur.

Ganjar Pranowo Soroti Kasus Pencabulan di Ponpes

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ikut hadir dalam konferensi pers kasus pencabulan santriwati yang digelar di Mapolres Batang, Selasa (11/4/2023).

Ganjar terlihat emosi ketika bertemu dengan pelaku dan memberikan sejumlah pertanyaan.

"Kenapa kamu tega melakukan itu. Apalagi korbanmu itu masih anak-anak. Kamu tidak sadar bahwa itu salah."

"Jujur saja sekarang, berapa santri yang jadi korbanmu," ungkapnya, dikutip dari TribunBanyumas.com.

Baca: Terungkap Modus Pengasuh Ponpes Cabuli Santriwatinya, Dinikah Siri dan Diberi Keturunan Berkah

Pelaku yang mengenakan baju tahanan mengaku telah mencabuli 15 santriwati yang kini masih berada di ponpes dan 2 santriwati yang sudah lulus.

"Berarti 17 korban, ada lagi tidak. Jujur saja," tegas Ganjar.

Menurut Ganjar, kasus pencabulan ini sangat serius karena terjadi di lingkungan pendidikan.

Ia akan membuka posko pengaduan agar santriwati lain yang menjadi korban dapat melapor.

Politisi parta PDIP itu juga akan menerjunkan psikolog untuk memulihkan trauma para korban.

"Tentu kami marah, apalagi korbannya masih anak-anak. Bagi kami ini serius karena anak kita itu harus dilindungi, bukan untuk dikerasi dalam bentuk apapun."

"Kami akan langsung terjunkan tim, membuka posko dan trauma healing pada korban," terangnya.

Selain itu, Ganjar akan meminta Kemenag Jawa Tengah melakukan evaluasi terhadap ponpes yang terletak di Wonosegoro, Bandar, Batang.

"Akan kita evaluasi, apakah semuanya layak. Kalau tidak, ya kita tutup," bebernya. (*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Santriwati Korban Pencabulan Pengasuh Ponpes di Batang Jadi 22 Orang, 17 Korban Pernah Disetubuhi

# Pencabulan # Pengasuh # Pondok Pesantren # Batang

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda