TRIBUN-VIDEO.COM - Anggota Satlantas Polres Samosir, Bripka Arfan Saragih ditemukan meninggal dunia pada Februari lalu di tebing curam.
Namun kematiannya disebut pihak keluarga penuh dengan kejanggalan.
Awalnya kematian Bripka Arfan disebut karena bunuh diri namun keluarga menemukan banyak kejanggalan terlebih sempat adanya ancaman dari Kapolres Samosir.
Terkait kasus kematian Bripka Arfan, kuasa hukumnya, Fridolin Siahaan mendatangi Mabes Polri pada Jumat (24/3/2023).
Baca: Hotman Paris Beri Respons Kasus Kematian Bripka Arfan Saragih, Sang Pengacara Sebut Ada Kejanggalan
Pihaknya meminta agar kematian Bripka Arfan diusut.
Bahkan Fridolin juga mengaku sudah menyurati Kapolri, Kadiv Propam hingga Kabareskrim terkait dengan kematia Bripka Arfan.
Pihaknya meminta agar Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, membentuk tim khusus pencari fakta atas kematian anggota Polres Samosir itu.
Fridolin mendupa Bripka AS dijadikan tumbal untuk menutup kasus penggelapan pajak di Samsat Pangururan, Kabupaten Samosir.
Baca: Pengakuan Istri Bripka Arfan terkait Kematian Suaminya: Kapolres Beri Ancaman dan Tak Takut Jenderal
Ia meminta tim khusus untuk dibentuk agar rantai kasus penggelapan pajak bisa segera terputus.
Fridolin pun meminta Polri memberikan atensi terkait dugaan penggelapan pajak di UPT Samsat Pangururan. (Tribun-Video.com/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Keluarga Bripka Arfan Saragih Tak Yakin Polda Sumut Transparan, Minta Bareskrim Turun Tangan
HOST: Ratu Sejati
VP: Januar Imani
# kematian # Bripka Arfan # kuasa hukum # Kapolri # tim khusus
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.