Janggal! Bripka Arfan Disebut Pesan Sianida untuk Bunuh Diri, Padahal Hp Disita Kapolres

Editor: Alfin Wahyu Yulianto

Reporter: Ratu Budhi Sejati

Video Production: Januar Imani Ramadhan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Keluarga Bripka Arfan Saragih, personel Polres Samosir ditemukan meninggal dunia setelah ketahuan menilap uang pajak senilai Rp 2,5 miliar.

Kuasa hukum keluarga istri Bripka Arfan, Fridolin Siahaan mengatakan kecurigaan diantaranya soal pemesanan racun sianida melalui handphone almarhum yang disebut terjadi pada (23/1/2023).

Sedangkan di saat yang sama handphone milik almarhum disita Kapolres Samosir AKBP Yogie.

Atas dasar kecurigaan ini mereka meminta Polda Sumut, yang telah menerima laporan mereka membuka kasus ini secara transparan.

Berdasarkan keterangan yang diterima mereka dalam konferensi pers pekan lalu di Polres Samosir, sianida itu dipesan secara online dari Bogor, Jawa Barat.

Kemudian racun tiba pada tanggal (30/1) atau 7 hari setelah pemesanan. Bahkan racun itu sampai ke UPT Samsat Pangururan sekitar pukul 21:49 WIB.

Kejanggalan lainnya ketika Kapolres Samosir AKBP Yogie menyampaikan di dalam keterangan pers (14/3) lalu kalau racun tidak diketahui darimana.

Sedangkan tim digital forensik menemukan riwayat pencarian google pencarian racun.

Kemudian karena merasa janggal, keluarga mendesak agar Polisi membuktikan kalau racun sianida merupakan milik Bripka Arfan dengan mengirim bukti pesanan online.

Sampai akhirnya pada (20/3) muncullah pernyataan kalau racun dibeli dari Bogor melalui handphone almarhum.

Selanjutnya kecurigaan bekas luka memar yang dialami. Keluarga sempat melihat sejumlah luka tak wajar di tubuh Arfan.

(Tribun-Video.com/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Istri Bripka Arfan Saragih Beberkan Kejanggalan Kematian Suami, HP Disita hingga Diancam Kapolres


#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda