TRIBUN-VIDEO.COM - Mata uang Yuan China telah menggeser dolar AS dari posisi teratas di pasar saham Rusia untuk pertama kalinya.
Hal ini karena Yuan sebagai mata uang yang paling banyak diperdagangkan pasar tersebut.
Dikutip dari Tribunnews.com pada Selasa (7/3/2023), hal ini dilaporkan harian bisnis Kommersant pada hari Senin waktu setempat.
Menurut perkiraan media tersebut, berdasarkan data dari Bursa Moskow(MOEX), yuan adalah mata uang yang paling banyak diperdagangkan pada Februari lalu.
Mata uang China itu lantas menggusur dolar AS dari posisi teratas.
Baca: Jerman Tak Suka China Bantu Rusia, Beri Ultimatum Beijing Jangan Ikut Campur Konflik Ukraina
Dilansir dari laman Russia Today, Selasa (7/3/2023), statistik menunjukkan bahwa selama sebulan, volume perdagangan mata uang China melebihi 1,48 triliun rubel atau setara 19,6 miliar dolar AS.
Angka ini sepertiga lebih tinggi dari Januari 2023.
Volume transaksi menggunakan dolar juga meningkat pada Februari.
Namun hanya sebesar 8 persen menjadi 1,42 triliun rubel atau setara 18,8 miliar dolar AS.
Akibatnya, Yuan menyumbang hampir 40 persen dari total volume perdagangan mata uang utama.
Pangsa dolar lebih dari 38 persen, sementara euro mencapai 21,2 persen.
Sebagai perbandingan, volume perdagangan greenback setahun lalu menyumbang 87,6 persen, euro 11,9 persen, sedangkan yuan hanya 0,32 persen.
Kommersant menerangkan, perubahan seperti itu semakin mencerminkan penarikan Rusia dari transaksi dalam mata uang yang 'tidak ramah'.
Baca: Peringatan Tegas Jerman Jika China Kirim Senjata ke Rusia demi Bantu Invasi: Ini Ada Konsekuensinya!
Yakni merujuk pada latar belakang sanksi Uni Eropa (UE) dan AS yang meluas.
"Perubahan seperti itu semakin mencerminkan penarikan Rusia dari transaksi dalam mata uang yang 'tidak ramah' dengan latar belakang sanksi Uni Eropa (UE) dan AS yang meluas," tulis Kommersant.
Sementara itu, data bea cukai China menunjukkan perputaran perdagangan antara China dan Rusia selama setahun terakhir meningkat sebesar 29,3 persen.
Besaran itu melebihi 190 miliar dolar AS.
Menurut Kepala Analis di Sovcombank, Mikhail Vasilyev, sekitar setengah dari omzet perdagangan Rusia dengan China adalah dalam rubel dan yuan.
"Beberapa perusahaan besar Rusia telah sepenuhnya beralih ke perdagangan yuan dengan China, beberapa masih mempertahankan paritas mata uang China dengan dolar. Kami berharap pangsa mata uang nasional yang digunakan dalam perdagangan dengan China akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang," kata Vasilyev.
Sejak awal 2023, pertumbuhan volume perdagangan pertukaran dalam yuan difasilitasi oleh mekanisme aturan fiskal.
Bank Sentral Rusia mulai menjual mata uang China di pasar terbuka pada Januari lalu.
(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Yuan Depak Dolar AS sebagai Mata Uang Paling Banyak Diperdagangkan di Pasar Rusia
# China # mata uang Yuan # Dolar AS # Rusia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.