Kamis, 15 Mei 2025

LIVE UPDATE

Jerman Tak Suka China Bantu Rusia, Beri Ultimatum Beijing Jangan Ikut Campur Konflik Ukraina

Selasa, 7 Maret 2023 13:47 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Jerman turut memberikan ultimatum kepada China agar tidak memasok senjata ke Rusia.

Berlin memperingatkan Beijing untuk tidak ikut campur dalam perang di Ukraina.

Dikutip dari Tribunnews.com pada Selasa (7/3/2023), hal itu diungkapkan oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz elama kunjungan singkatnya ke Washington, Amerika Serikat (AS).

Scholz menegaskan, jika China nekat membantu Rusia dalam perang Ukraina akan menimbulkan konsekuensi yang seharusnya tidak terjadi.

"Saya pikir itu akan memiliki konsekuensi, namun kami sekarang berada dalam tahap di mana kami harus menjelaskan bahwa ini seharusnya tidak terjadi," kata Scholz.

Pernyataan ini ia sampaikan saat ditanya apakah Jerman akan memberikan sanksi kepada mitra dagang terbesarnya, China.

Baca: Jepang Kokoh, China Beri Kejutan Arab Saudi Lewat 2 Serangan Balik Mematikan di Piala Asia U-20 2023

Dilansir dari Russia Today, China telah menghadapi gelombang tuduhan dari pejabat Barat dalam beberapa minggu terakhir.

Hal ini karena Beijing berpotensi membantu Rusia dengan pemasokan senjata.

Namun, tuduhan ini tentu saja ditolak China.

Perdana Menteri China Li Keqiang menekankan, Beijing akan tetap berkomitmen pada kebijakan luar negeri yang independen tentang perdamaian.

"China akan 'tetap berkomitmen pada kebijakan luar negeri yang independen tentang perdamaian'," katanya.

Namun ia tidak menyebutkan konflik antara Rusia dan Ukraina.

Diketahui, setelah kembali ke Jerman, Scholz menolak untuk menjawab pertanyaan langsung tentang apakah Presiden AS Joe Biden menunjukkan kepadanya bukti konkret China sedang mempertimbangkan pengiriman senjata ke Rusia.

Baca: Peringatan Tegas Jerman Jika China Kirim Senjata ke Rusia demi Bantu Invasi: Ini Ada Konsekuensinya!

Scholz hanya menerangkan, pemerintah China telah menyatakan bahwa mereka tidak akan memberikan apapun.

Diakuinya hal itu merupakan tuntutan Barat ke China.

"Kita semua sepakat bahwa tidak boleh ada pengiriman senjata, dan pemerintah China telah menyatakan bahwa mereka tidak akan memberikan apapun. Itulah yang kami tuntut dan kami menyaksikannya," tegas Scholz.

Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menjelaskan, negara Barat saat ini belum memiliki bukti terkait rencana tersebut.

"Kami tidak memiliki bukti untuk ini sejauh ini," kata Von der Leyen.

Baca: Makin Panas! China Bersumpah akan Balas Dendam ke AS Akibat Menembak Jatuh Balon Diduga Mata-mata

Ia memperingatkan bahwa negara Barat akan tetap berhati -hati dan 'mengamati' kepatuhan China.

Namun dirinya enggan menyampaikan apakah Uni Eropa (UE) akan memberikan sanksi kepada China.

Perlu diketahui, China telah berulang kali membantah tuduhan itu.

Pada pekan lalu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan bahwa AS menjajakan 'informasi palsu tentang senjata' dan memberi sanksi kepada perusahaan-perusahaan China 'tanpa alasan'.

Menurutnya hal tersebut menggambarkan AS munafik dan tindakan intimidasi yang mencolok.

Disebutkan, AS telah memicu api di Ukraina dengan menuangkan senjata ke satu sisi konflik.

"AS telah memicu api di Ukraina dengan 'menuangkan senjata ke satu sisi konflik, sehingga memperpanjang pertarungan dan membuat perdamaian sulit untuk dipahami'," pungkas Mao.

Sehingga memperpanjang konflik dan membuat perdamaian sulit dicapai.

(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kanselir Jerman Ultimatum China: Jangan Ikut Campur Konflik Ukraina

# China # Rusia # Jerman # Beijing # Ukraina

Editor: Unzila AlifitriNabila
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #China   #Rusia   #Jerman   #Beijing   #Ukraina

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved