TRIBUN-VIDEO.COM - Peristiwa berdarah yang terjadi di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan terus menyita perhatian berbagai kalangan.
Setelah pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) yang menuntut pengusutan kerusuhan yang menewaskan 10 orang dan belasan luka-luka itu, giliran Pemuda Katolik Komisariat Cabang Jayawijaya meminta agar pemerintah cepat melakukan penanganan dan investigasi.
Hal itu dikatakan Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Jayawijaya, Yusuf Huby.
Dia menduga adanya provokasi yang menjadi penyebab konflik antara masyarakat sipil dan pihak keamanan hingga terjadi insiden di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya pada Kamis (23/2/2023).
Peristiwa itu berawal adanya isu penculikan anak SD di Sinakma. Kemudian warga menganggap pelaku penculikan anak tersebut diamankan polisi, yang mengakibatkan terjadinya perlawanan antara masyarakat dan pihak Kepolisian.
Baca: Anggota DPR Papua Geram dengan Kericuhan di Wamena: Tangkap Pelaku dan Proses Aparat Penembak Massa!
Pemuda Katolik mempertanyakan cara penanganan persoalan awal di TKP oleh pihak keamanan.
“Mengapa pihak keamanan menangani persoalan di tempat terbuka yang dapat memancing emosi warga yang sudah terprovokasi isu penculikan anak," ungkap Yusuf.
Lebih lanjut Yusuf Huby juga menyesalkan tindakan pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang menurutnya kurang responsif dengan situasi yang terjadi.
Menurut Yusuf Huby, semestinya Pemkab Jayawijaya lebih cepat merespons setiap situasi yang berpeluang konflik melalui pendekatan dengan tokoh masyarakat yang berpengaruh di wilayah tersebut.
“Misalnya kepala suku, tokoh agama, kepala distrik dan kepala kampung setempat melalui pendekatan persuasif,” terangnya.
Pemuda Katolik berharap pihak yang berwenang untuk menelusuri dan menangkap oknum-oknum yang menjadi provokator dan penyebar hoaks yang akhirnya memicu insiden kekerasan tersebut.
Baca: Aktivis HAM Duga Aparat Langgar Protap Senjata di Kericuhan Wamena: Saat Ini Sudah 10 Orang Tewas!
"Kami berharap semoga kejadian yang menelan banyak korban jiwa ini murni dari dampak isu penculikan anak, bukan karena kepentingan tertentu yang diskenariokan," tegas Yusuf Huby.
Yusuf Huby juga meminta agar pemerintah dan instansi terkait melakukan investigasi prosedur pihak keamanan dalam menangani situasi di lapangan, dengan membentuk tim investigasi yang independen.
Kemudian membuka ruang dialog untuk menyerap aspirasi masyarakat, para tokoh adat dan tokoh masyarakat, khususnya terkait nasib warga yang ditahan.
Warga yang meninggal dunia, jenazahnya diserahkan dengan baik kepada keluarga korban, dan Pemkab jayawijaya memfasilitasi pemakaman warga yang meninggal dunia.
Sementara itu, Sekjen Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Johanes SM Sitohang juga menyesalkan kerusuhan di Wamena tersebut.
Lebih lanjut, Johanes SM Sitohang, juga menginstrusikan para kader turut mendinginkan masyarakat dan suasana agar tidak terprovokasi.
"Saya berharap kepada seluruh kader dan masyarakat tidak ikut menyebarkan dan percaya hoaks, tidak ikut memviralkan video dan foto yang bisa memperkeruh suasana,” tegasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Pemuda Katolik Dorong Percepatan Investigasi Kerusuhan di Wamena Papua
# Pemuda Katolik # penculik anak # Wamena # kerusuhan # Berita Hoaks
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.