TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang wanita paruh baya berinisial SAI (61) tak kuasa menahan tangis saat membacakan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.
SAI mencari keadilan terkait kasus rudapaksa yang menimpa cucunya IS (8) yang diduga dilakukan oleh pamannya.
Menurut SAI, Jaksa yang seharusnya dipihak korban dinilai memihak pelaku.
Dikatakan SAI, insiden ini terjadi pada Oktober 2022 silam di rumah pelaku di Sukabumi, Jawa Barat.
Saat ini kasus tersebut sudah memasuki tahap persidangan.
Namun, SAI melihat banyak kejanggalan dalam penanganan kasus tersebut.
Menurutnya, jaksa yang seharusnya dipihak korban tak pernah menanyakan kronologi perihal peristiwa rudapaksa.
Baca: Pasar Seni Sukawati Siap Terima Wisatawan, Diresmikan Jokowi
Bahkan menururtnya, jaksa malam mencecar pertanyaan yang membuat cucunya semakin trauma.
"Jaksa malah mencecar pertanyaan kepada cucu saya yang membuat cucu saya makin tertekan dan trauma," tutur SAI.
Ia mengaku geram saat JPU menolak hasil visum korban yang menurut mereka tidak sesuai standar kepolisian.
"Padahal hasil visum tersebut sudah melalui proses rujukan dari Polres Sukabumi Kota dan dari hasil visual terlihat jelas ada kerusakan selaput darah di kemaluan cucu saya," kata SAI.
Selain itu, terdakwa juga tak mengakui perbuatannya.
SAI lantas menilai, hukum Indonesia tak adil untuk rakyat kecil.
Oleh karena itu, ia meminta bantuan Presiden Jokowi untuk menangani kasus rudapaksa yang menimpa cucunya.
Menurutnya, pedofil di Indonesia semakin merajalela sehingga perlu ditindak tegas.(Tribun-Video.com/TribunJakarta.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Cucunya Dirudapaksa Paman, Nenek Nangis Bacakan Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi di Jakarta Pusat
# TRIBUNNEWS UPDATE # Jokowi # dirudapaksa # JPU
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.