TRIBUN-VIDEO.COM - Terdakwa Ferdy Sambo menyampaikan betapa tragisnya kehidupannya usai terjerat dalam kasus kematian Brigadir J.
Hal tersebut disampaikan Ferdy Sambo saat dijadwalkan menyampaikan pledoi atau nota pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1) kemarin.
Dikutip dari Tribunnews.com, Ferdy Sambo tak menyangka, dulu dia sangat terhormat, namun dalam sekejap terperosok dalam nestapa dan kesulitan.
"Tak pernah terbayangkan jika sebelumnya kehidupan saya yang begitu terhormat, dalam sekejap terperosok dalam nestapa dan kesulitan yang tidak terperikan," terangnya.
Baca: Ferdy Sambo Meminta Dibebaskan dari Segala Tuntutan hingga Meminta Nama Baiknya Dipulihkan
Eks Kadiv Propam Polri tersebut mengaku sangat rapuh ketika menjalani kehidupan dibalik jeruji tahanan selama 165 hari.
Kini, ia berada jauh dari berbagai fasilitas, kehangatan keluarga, hingga hakikat kebahagiaan dalam kehidupan manusia.
Pihaknya menyatakan, semenjak berada dalam tahanan merasa hidupnya menjadi suram, sepi dan gelap.
Lantas, Sambo turut menyesali atas perbuatan yang dilakukannya.
Menurut Sambo, rasa penyesalan tersebut muncul usai amarah dan murka yang lebih dulu menyerang Sambo.
Baca: Sambo Sempat Pamer Prestasi saat Bacakan Pleidoi: 6 Pin Emas Kapolri dan Bintang dari Presiden
Sehingga, ia dengan keji menghilangkan nyawa Brigadir J.
Seperti diketahui Ferdy Sambo dituntut jaksa dengan hukuman penjara seumur hidup.
Jaksa menilai Sambo terbukti secara sah terlibat dalam pembunuhan berencana terhadap Yosua.
Terlebih, Sambo juga terlibat dalam obstruction of justice alias perintangan penyidikan kematian Brigadir J.
Atas hal tersebut, Ferdy Sambo harus bertanggung jawab dengan segala yang dilakukannya.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com).
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ferdy Sambo: Hidup Terhormat Sekejap Terperosok Nestapa, Darah Saya Mendidih
# tragis # Ferdy Sambo # nasib # Brigadir J
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.