TRIBUN-VIDEO.COM - Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Kamboja pada November 2022, Presiden Republik Korea (Korea Selatan) Yoon Suk-yeol meluncurkan Strategi Indo-Pasifik Korea.
Strategi ini berkomitmen pada 3 prinsip, yakni prinsip kebebasan, perdamaian, dan kemakmuran yang dibangun di atas tatanan berbasis aturan untuk wilayah.
Diplomat Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta Choi Shin-hye mengatakan ini merupakan pertama kali bagi Korea Selatan mengumumkan strategi independen terkait Indo-Pasifik.
Strategi Presiden Yoon menunjukkan sikap kritis terhadap tindakan agresif China di Laut China Selatan dan juga tekanan terhadap denuklirisasi Korea Utara.
Baca: Balas Negara yang Mendiskriminasi Warganya, China Tangguhkan Visa Warga Jepang dan Korea Selatan
Presiden Yoon juga mempresentasikan rencana khusus ASEAN, yang disebut Korea-ASEAN Solidarity Initiative (KASI).
"Indo - Pasifik sangat penting bagi Korea dan dunia," ujar Choi pada workshop Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation (KF), Kamis (12/1/2022).
Choi melanjutkan, negaranya berkomitmen mempromosikan tatanan regional yang harmonis yang menghormati kepentingan bersama dengan mengedepankan dialog.
Hal ini turut mengacu pada konflik antara Korea Selatan dan Korea Utara, dimana Korea Utara kerap mengancam penggunaan senjata nuklir.
Kebijakan baru Indo-Pasifik dari Korea Selatan itu juga membuka peluang kerja sama lebih besar dengan ASEAN dan Indonesia.
Korea Selatan mengatakan akan meningkatkan ketahanan rantai pasokan, memperluas jaringan untuk keamanan ekonomi, dan mendorong ekosistem ekonomi dan teknologi yang kooperatif dan inklusif.
Baca: Kunjungan Diterima Jenderal Andika, Panglima Militer AS Singgung soal Ancaman China di Indo-Pasifik
Penasihat Hubungan Politik dan Organisasi Internasional untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Riza Hera Wardhana mengatakan kebijakan tersebut ditunggu-tunggu dunia internasional termasuk Indonesia.
Baca juga: Hadapi Korea Utara, Presiden Korea Selatan Siap Persenjatai Negaranya dengan Senjata Nuklir
Indonesia menganggap Korsel sebagai salah satu negara penting dalam kawasan Indo-Pasifik dan menyambut baik strategi baru Negeri Ginseng.
Cakupan kerja sama ini pun sangat luas dibandingkan New Southern Policy (NSP), yang tidak hanya menguntungkan bagi ASEAN, India, Australia, dan Selandia Baru, tetapi juga Amerika Serikat dan Eropa.
“NSP hanya fokus di Asia Tenggara plus India. Jadi ini hampir seluruh dunia global. Ini akan mempengaruhi dan akan kerja sama dengan semua tempat lain di Indo-Pasifik. Jadi termasuk AS juga mereka negara-negara Eropa,” kata Riza.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tiga Strategi Indo-Pasifik Korea Selatan di Bawah Pemerintahan Presiden Yoon
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.