Warga Terdampak Abrasi Ekstrem di Pesisir Kota Mataram Menolak Relokasi

Editor: Dimas HayyuAsa

Video Production: Lalu Yusuf Wibisono

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah warga yang terdampak abrasi di wilayah pesisir Kota Mataram rencananya akan direlokasi oleh Pemerintah Kota Mataram.

Sebagian warga bersyukur dengan rencana relokasi, akan tetapi beberapa warga menolak untuk direlokasi.

Seperti Hj Maesarah yang tinggal di wilayah Pondok Kapur menolak untuk pindah dengan alasan ia sudah tinggal di wilayah tersebut lebih dari 25 tahun.

"Kalau saya ya tidak mau pindah, di sini aja karena sudah 25 tahun saya sudah tinggal di sini," tuturnya pada tim TribunLombok, Kamis (5/1/2022).

Baca: Relokasi Jukir ke Kantong Parkir Pasar Pagi Pangkalpinang, DPRD: Tak Boleh Ada Pihak yang Dirugikan

Terlebih pemasangan tanggul di sepanjang pemukiman sedang dilakukan, sehingga Hj Maesarah yakin dan berharap tidak terjadi abrasi ekstrem lagi.

Beberapa warga yang dijumpai menuturkan enggan untuk pindah dengan bergama alasan.

Hanya saja mereka tidak ingin indentitasnya dipublikasikan.

Informasi Minggu lalu Camat Sekarbela Kota Mataram, Cahya Samudra menuturkan beberapa warga yang terdampak abrasi telah mengusulkan diri untuk direlokasi.

Baca: Tinjau Lokasi Bencana Banjir di Kabupaten Kupang, Gubernur NTT Janjikan Relokasi & Bangun Bendungan

Rencana relokasi ini bukan hanya warga yang rumahnya rubuh, akan tetapi juga dipertimbangkan rumah-rumah yang berdekatan dengan garis pantai.

Cahaya menyebut, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah telah menyediakan lahan sebagi lokasi relokasi.

Lahan ini merupakan aset Pemerintah NTB di Kelurahan Jempong Baru, seluas 90 are atau 9.000 meter persegi.

Sementara menunggu realisasi relokasi, Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Mataram antisipasi abrasi eksterm dengan pemasangan tanggul.

Tanggul semi permanen berupa 4000 beronjong sedang dalam proses pemasangan dan 10000 karung pasir.

Pantauan terakhir, pemasangan beronjong masih dalam tahap perkitan besi-besi beronjong, sementara batu-batu beronjong sudah tersedia di pesisir pemukiman.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Warga Terdampak Abrasi Ekstrem di Pesisir Kota Mataram Menolak Relokasi

Sumber: Tribun Lombok
   #Abrasi   #Mataram   #relokasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda