Tangis Ibunda Bharada E Ingin Gantikan Posisi Anak: Biasanya Seragam Polisi, Ini Pakai Baju Tahanan

Reporter: Mei Sada Sirait

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Hancur hati ibunda Bharada E alias Richard Eliezer, Rynecke A Pudihang melihat anaknya kini mengenakan baju oranye tahanan.

Padahal sebelum Bharada E terlibat pembunuhan Brigadir J, Rynecke melihat sang anak kerap mengenakan seragam polisi.

Momen itu terjadi ketika Bharada E memutuskan untuk jujur dan tak lagi mengikuti skenario yang dibuat Ferdy Sambo.

Kepada orangtuanya, Bharada E berkata jujur mengapa Brigadir J tewas.

"Sampai di Mabes Polri, Richard bikin pengakuan, saya ketemu, dan dia (Richard) sudah pakai kemeja oranye, hancur hati saya."

"Saya bilang anak saya (biasanya) pakai seragam polisi, malam ini saya lihat dia pakai kemeja oranye sebagai tahanan," kata Rynecke dikutip dari Kompas Tv.

Pada momen itu, Rynecke dan suami diberi kesempatan untuk bertemu Richard Eliezer.

"Kami berpelukan, dan saya bilang 'Adek harus jujur jangan ada yang ditutup-tutupi, jadi adek sekarang merasa tersiksa'."

"Dia menjawab 'Saya mau jujur mak, apapun hukumannya, saya harus jujur, saya harus buka semuanya," jelas Rynecke.

Rynecke bersyukur pada malam itu, dirinya dapat bertemu sang anak dan mendengar niatan anaknya yang mau berbicara jujur.

Baca: Bharada E Pakai Baju Tahanan, sang Ibu: Bapaknya Nangis Lihat Seragam Polisi Anaknya hanya Digantung


Sebelumnya, ia dan suami hampir akan bertolak kembali ke Manado.

Pada tanggal 6 Agustus 2022, tiba-tiba ia menerima telepon dari Richard.

Richard menangis dan mengaku tersiksa dan mengatakan akan berbicara jujur.

"Pada tanggal 6 Agustus 2022, kami akan kembali ke Manado, tiba-tiba Hp saya bunyi, ternyata Icad (richard Eliezer) yang menelpon."

"Dia (Richard) menangis, dan katanya 'Mamah saya sudah tersiksa, saya merasa sangat tersiksa'. Waktu itu dia ditahan tiga hari ditahan."

"(Richard mengatakan) 'Mamah saya sudah tersiksa, hanya makan nasi sama sayur dan yang lain yang juga terlibat enak-enakan di luar (penjara), saya akan bicara jujur'. Dia mengatakan itu, lalu kami nangis," lanjut Rynecke.

Kepada Richard Eliezer, Rynecke memintanya untuk berkata jujur sesuai peristiwa yang terjadi.

"bilang sama dia 'Adek harus bicara jujur'. Ini kan bukan hanya perbuatan dia, lainnya yang terlibat enak-enakan di luar, adek harus jujur."

"Lebih baik kamu pulang ke Manado dek, dari pada kamu jadi seperti ini."

Pada kesempatan itu, Rynecke tak kuasa menahan tangis hingga mengatakan jika bisa ia menggantikan putranya itu, maka akan ia lakukan.

"Kalau mamak bisa gantikan kamu, biarlah mamak yang gantikan kamu. (Hati) saya sakit," kata Rynecke sembari mengusap air mata.

Sementara itu, tidak lama setelah memberikan pengakuan, Richard Eliezer akhirnya mendapatkan persetujuan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menjadi justice collaborator.

Adapun justice collaborator adalah sebutan untuk pelaku kejahatan yang bekerjasama dalam memberikan keterangan dan bantuan untuk penegak hukum.

Status justice collaborator ini telah diberikan LPSK sejak, Jumat (12/8/2022).

"Ya secara status, LPSK telah memberikan status justice collaborator kepada Richard Eliezer, sejak Jumat malam" kata Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi dikutip dari Kompas Tv.

Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi mengatakan, pengamanan Richard Eliezer di Rutan Bareskrim juga akan ditambah.

Termasuk segala hal yang mencangkup kebutuhan hariannya, seperti logistik dan pengecekan udara di dalam ruangannya.

"Dengan status itu, kami sudah melakukan soal pemisahan tahanan."

"Soal nanti pemisahan pemberkasan, itu menjadi bagian yang menjadi perhatian dari penyidik dalam proses penyidikannya," lanjut Edwin.(*)

Host : Mei Sada Sirait
Video Editor : Afif Alfattah

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 'Biasanya Seragam Polisi, Ini Pakai Baju Tahanan' Tangis Ibunda Bharada E Ingin Gantikan Posisi Anak, 

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda