TRIBUN-VIDEO.COM - PARA pengungsi gempa Cianjur yang mengemis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama di pengungsian, ternyata tak hanya terjadi di sepanjang jalan utama yang melintas di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang.
Puluhan pengungsi yang mengemis juga terlihat di jalan-jalan utama di Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, Desa Talaga, dan Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang.
Pengungsi yang mengemis juga terlihat di Desa Nagrak di Kecamatan Cianjur.
Tak hanya bapak-bapak, ibu-ibu, remaja dan anak-anak juga ikut mengemis.
Bahkan ada juga seorang ibu yang mengemis sambil menggendong bayinya.
Sebagian dari mereka menggunakan jaring yang bertangkai untuk memudahkan menerima uang dari para pengendara.
Ada juga yang meggunakan gayung panjang, topi, atau kardus.
Bahkan ada pula yang menggunakan panci bertangkai agar mudah menerima uang.
"Buat sembako, Kang," ujar salah seorang pengungsi, sambil menyodorkan gayung kepada pengendara.
Saat mengemis mereka tak pernah terlihat sendiri. Minimal berdua.
Tapi ada juga yang berkelompok, tujuh hingga sepuluh orang.
Baca: Tenda Pengungsi Gempa Cianjur Bocor Buntut Label Gereja Dicopot oleh Oknum Anggota Ormas
Ujang Wandi (43), Koordinator Posko 2 pengungsian di Kampung Panahegan, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, mengatakan para pengungsi terpaksa meminta sumbangan karena tak semua bantuan yang datang bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Seperti diakuinya saat ditemui Tribun Jabar, Selasa (29/11).
"Yang paling kurang itu, seperti telor dan sejenisnya. Kami juga harus menjaga pola makan agar tidak gampang sakit. Jika terus memakan mi setiap hari, kami takut akan bermasalah ke depannya," ujarnya.
Ujang mengatakan, mereka bukannya tak bersyukur dengan beragam bantuan tersebut, namun stok yang berlebihan dan tidak terpakai sangat mubazir.
Di sisi lain, untuk mencukupi berbagai kebutuhan yang tak ada dalam bantuan itu, warga Panahegan pun akhirnya mencari sumbangan di pinggir jalan.
Baca: Pengungsi Cianjur Meninggal Dunia Kedinginan, Tidur di Atas Sawah Usai Gempa
"Uangnya nanti kami belikan gas, dan kalau bisa akan kami gunakan untuk membelokkan pipa air karena sudah kering di sini," ujarnya.
Ditemui di Pendopo Cianjur, kemarin, Kapolres Cianjur AKBP Doni Herman, mengatakan akan menertibkan siapapun, termasuk para pengungsi, yang melakukan penggalangan dana secara liar di lokasi bencana.
"Adanya informasi itu kami langsung bergerak. Namun, kita fokus terhadap terjadinya tindak premanisme dan pemalakan di beberapa titik," ujarnya.
Tak hanya menertibkan penggalangan-penggalangan dana seperti itu, kata Doni, mereka juga mengantisipasi adanya tenda-tenda liar yang didirikan oleh warga yang bukan terdampak gempa bumi dengan motivasi lain.
"Penyisirkan itu dilakukan agar tidak ada oknum yang memanfaatkan situasi seperti ini untuk keuntungan pribadi, misalnya seperti adanya penimbunan kebutuhan bahan pangan. Kita harapkan itu tidak terjadi," ujarnya. (adi ramadan pratama/fauzi noviandi)
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pengungsi Gempa Cianjur Mulai Banyak yang Mengemis, Bantuan Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Sehari-hari
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.