TRIBUN-VIDEO.COM - Rusia kembali melakukan serangan massal dengan melepaskan gelombang serangan roket, drone, dan rudal lainnya di seluruh Ukraina.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan serangan itu, ditujukan untuk menghancurkan sistem energi negara itu.
Secara total, Rusia kini telah melancarkan enam kali serangan secara masif sejak bulan Oktober.
Serangan membuat infrastruktur di Odesa dan Dnipro menjadi macet.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh pemerintahan presiden dan kepala daerah.
Serangan ini juga membuat tiga orang terluka di wilayah Odesa.
Sementara dalam serangan di kota Dnipro, 14 orang lainnya terluka, termasuk seorang remaja.
Menurut kepala wilayah Kyiv, Dmytro Kuleba, dua roket dan sebuah pesawat tak berawak Shahed Iran ditembak jatuh di atas Kyiv.
Senada dengan hal ini, kepala wilayah Mykolaiv melaporkan bahwa drone Shahed milik Rusia yang dipasok Iran juga sedang menyerang wilayahnya.
Dia juga mengatakan sebuah roket telah diluncurkan ke arah mereka dari Laut Hitam,
Namun belum jelas apakah roket tersebut mengenai sasaran.
Koresponden Guardian di wilayah Mykolaiv juga mengaku mendengar serangkaian ledakan keras pada Kamis pagi.
Namun tidak jelas apakah itu suara dari pertahanan udara Ukraina atau serangan yang kena sasaran.
Saluran Telegram tidak resmi melaporkan sistem pertahanan udara Ukraina bekerja di wilayah Kharkiv, Cherkasy, dan Poltava.
Kepala administrasi kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, mengatakan Rusia akan gagal dalam serangannya terhadap sektor energi.
Sejak awal Oktober, Rusia telah menargetkan fasilitas energi Ukraina melalui serangkaian serangan massal.
Awal bulan ini, presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan sekitar 40 persen infrastruktur energi negara itu telah hancur.
Pada 15 November, Rusia meluncurkan sekitar 100 rudal ke Ukraina.
Meskipun hampir tiga perempat berhasil ditangkap oleh sistem pertahanan udara Ukraina.
Sementara, Perdana Menteri India, Narendra Modi menyerukan adanya gencatan senjata dan diplomasi untuk mengatasi konflik di Ukraina.
Seruan ini disampaikan oleh Narendra Modi saat berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Indonesia.
Modi lalu membandingkan kondisi saat ini dengan Perang Dunia II.
Sehingga pihaknya menyampaikan ajakan damai kepada kepala negara G20.
Termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden hingga pemerintah Rusia yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Serangan Rusia Hantam Berbagai Kota Ukraina Hari Ini
Host : Maria Nanda
Vp : Yohanes Anton
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.