Epidemiolog Prediksi Lonjakan Covid-19 Susul Varian Baru Covid-19 XBB: Tak Sebesar Gelombang Delta

Editor: Radifan Setiawan

Video Production: Ika Vidya Lestari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Masuknya subvarian Omicron XBB ke Indonesia, Epidemiolog memprediksi akan terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Namun lonjakan diprediksi tidak sebesar saat gelombang varian Delta yang melanda Indonesia pada Juli 2022 lalu.

Hal itu diungkapkan oleh Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman, Jumat (4/11/2022).

Dicky mengungkapkan, lonjakan kasus kali ini diprediksi lebih besar dari saat pertama kali subvarian Omicron masuk ke Indonesia.

Lonjakan ini disebabkan oleh masuknya subvarian Omicron XBB yang memiliki daya infeksi lebih kuat dibandingkan Omicron.

Dicky menyebut, lonjakan diperparah karena penerima vaksin Booster atau dosis ketiga tak lagi efektif menghalau virus.

Pasalnya, pemberian vaksin booster pertama jaraknya sudah ada yang mencapai 6 bulan.

Dicky mengingatkan pemerintah pusat dan daerah agar berhati-hati dengan lonjakan kasus Covid-19 yang akan terjadi.

Protokol kesehatan harus kembali diperketat. Terlebih saat ini vaksinasi booster sangat lemah sehingga harus segera dikebut oleh pemerintah.

Sebelumnya, varian XBB melonjak tajam di Singapura, diiringi peningkatan tren perawatan di rumah sakit.

Sejak pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara melaporkan temuan Omicron varian XBB termasuk Indonesia.

Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. M. Syahril mengungkapkan, kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Menyusul temuan ini, Kemenkes bergegas melakukan upaya antisipatif dengan melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif COVID-19 varian XBB.

Syahril mengatakan meski varian baru XBB cepat menular, namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron.

Kendati demikian negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19.

Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi. Dalam 7 hari terakhir juga dilaporkan terjadi kenaikan kasus di 24 provinsi.

Terkait hal tersebut, Syahril meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker, dan melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala COVID-19.

Selain itu juga menyegerakan vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan proteksi terhadap COVID-19. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Epidemiolog: Akan Ada Lonjakan Kasus Covid-19, tetapi Tidak Sebesar Gelombang Delta

Sumber: Kompas.com
   #LIVE UPDATE
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda