TRIBUN-VIDEO.COM, SURABAYA - Sejumlah Mahasiswa di Surabaya lakukan demonstrasi di Polda Jatim pada Rabu (5/10/2022).
Demonstrasi dilakukan untuk desak Irjen Pol Nico Afinta agar mundur dari jabatannya buntut dari tragedi Kanjuruhan.
Mengenakan setelan pakaian dresscode serba berwarna hitam sebagai bentuk rasa berkabung atas tragedi tersebut.
Beberapa di antaranya mereka membentangkan spanduk bertuliskan protes keras atas tindakan aparat, pada malam kelabu, Sabtu (1/10/2022) itu.
'Gas Air Mata' menjadi kata kunci tema besar pesan dari 15 spanduk yang dibawa beberapa perwakilan massa aksi.
Seperti, 'Gas Air Mata VS Air Mata Ibu'. Kemudian, 'Tragedi Kanjuruhan Kebobrokan Kepolisian', dan 'Aparat Pembunuh'.
Dalam orasinya, Syaiful Bahri salah satu orator, mengutuk penggunaan senjata pelontar gas air mata yang dilakukan aparat berwajib saat membubarkan massa dalam insiden tersebut.
Apalagi, merujuk para aturan FIFA mengenai standar aturan keamanan stadion dalam menghelat pertandingan sepak bola. Senjata pemicu panas dan pedih di mata itu, telah dilarang penggunaannya.
Atas dasar itu, Syaiful Bahri menegaskan, pihaknya menuntut Irjen Pol Nico Afinta mundur dari jabatannya sebagai Kapolda Jatim.
"Saya menuntut, jangan menggunakan senjata. Berdasarkan UU FIFA no 19 dalam stadion safety and security Regulation, aparat kepolisian dilarang menggunakan senjata api dan gas air mata. Kalau itu menyebabkan hilangnya nyawa ratusan orang, apa salahnya kita menuntut jabatan Kapolda Jatim, mundur," teriaknya melalui megaphone.
Sebelum itu, massa aksi yang berjenis kelamin laki-laki, melakukan salat gaib yang ditujukan kepada 131 orang korban tewas dalam insiden kerusuhan tersebut. Kemudian, mereka menaburkan bunga di trotoar depan pagar Mapolda Jatim.
Koordinator Lapangan (Korlap) massa, Husni Nurin mengatakan, massa aksi yang berdemonstrasi ini merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Ampel Surabaya.
Ia mendesak agar Polri segera mengusut tragedi tersebut, agar segera menentukan dan menetapkan tersangka atas insiden kerusuhan yang merenggut ratusan nyawa suporter Arema FC.
"Aksi yang dilakukan oleh kami mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UINSA, kami menuntut kepada seluruh anggota kepolisian mengusut tuntas secara terbuka setiap tindakan represif yang dilakukan kepolisian, terutama penembakan gas air mata yang dilakukan di Kanjuruhan, kejadian kemarin," katanya pada awak media di depan Gerbang Utama Mapolda Jatim.
Bila perlu, tegas Husni Nurin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Irjen Pol Nico Afinta dari jabatannya sebagai Kapolda Jatim.
"Tuntutan kami mengusut kasus tersebut secara tuntas. Dan menuntut pihak Polri agar memecat agar mencopot Kapolda Jatim dari jabatannya, karena Kapolda Jatim tidak bertanggung jawab, minta maaf tidak cukup untuk membenarkan apa yang dilakukan Polda Jatim," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit mencopot jabatan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat. Pencopotan tersebut diumumkan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat gelar jumpa pers di Polres Malang pada Senin (3/10/2022) malam.
Pencopotan tersebut sebagai buntut peristiwa Tragedi Stadion Kanjuruhan pada laga Arema FC melawan Persebaya Sabtu (1/10/2022) lalu.
"Kami sampaikan update dari pelaksanaaan anev timsus yang sudah dilaporkan ke bapak Kapolri, malam ini Bapak kapolri ambil keputusan berdasarkan surat telegram nomor ST/2098/10/KEP/2022, menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat," ujar Dedi di Mapolres Malang, Senin (3/10/2022).
Dedi menambahkan, Ferli dimutasi menjadi Pamen SSDM Polri. Pengganti Ferli sebagai Polres Malang adalah AKBP Putu Kholis Aryana.
Putu sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Polda Metro Jaya.
Tak hanya itu Kapolri juga menginstruksikan penonaktifan jabatan anggota polisi lainnya yang terlibat dalam pengamanan laga Arema FC versus Persebaya.
Sesuai perintah bapak Kapolri, Kapolda Jatim (Irjen Pol Nico Afinta) pun melakukan langkah yang sama. Dengan melakukan penonaktifan jabatan Danyon, Danki, dan Danton Brimob.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gelar Aksi Unjuk Rasa, Mahasiswa di Surabaya Desak Kapolda Jatim Dicopot
Mahasiswa di Surabaya Gelar Aksi Unjuk Rasa, Desak Kapolda Jatim Dicopot Buntut Tragedi Kanjuruhan
Editor: Alfin Wahyu Yulianto
Video Production: Januar Imani Ramadhan
Sumber: Tribunnews.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.