TRIBUN-VIDEO.COM - Wakil Ketua umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Pimpinan Yorrys Raweyai, Arnod Sihite, meminta kebijakan kenaikan harga BBM diiringi dengan menaikkan upah buruh seluruh Indonesia.
Menurut Arnod Sihite, solusi itu tersebut mampu meredam gejolak yang bakal timbul di masyarakat.
KSPSI meminta pemerintah dan pelaku usaha menyesuaikan kenaikan harga BBM jenis pertamax, solar dan pertalite.
Hal itu dianggap masuk akal sementara ekonomi masih tumbuh lebih dari 5 persen.
Arnod Sihite menilai keputusan menaikkan BBM sangat memberatkan masyarakat termasuk buruh.
Namun, pihak Arnod meyakini pemerintah telah mempertimbangkan dengan matang.
Hal itu meurujuk pada kepentingan negara yang lebih besar.
Baca: Ikut Naiknya Harga BBM Jenis Solar dan Pertalite, KSPSI Minta Upah Buruh Juga Harus Dinaikkan
Pihak Arnod pun meminta, kebijakan tersebut perlu diikuti naiknya upah buruh seluruh Indonesia.
"Maka itu kami meminta agar kebijakan ini perlu diikuti dengan naiknya upah buruh di seluruh Indonesia,” kata Wakil Ketua umum KSPSI Pimpinan Yorrys Raweyai, Arnod Sihite, Minggu (4/9/2022).
"Kami dalam posisi tidak menghendaki adanya aksi buruh turun ke jalan karena sebenarnya itu tidak cukup memberikan solusi."
"Isunya bukan soal tolak atau dukung. Paling ideal saat ini adalah penyesuaian upah buruh. Itu yang kami dorong," ujar Ketua tenaga kerja dan informal Pimpinan Pusat Kosgoro 1957 itu.
Dijelaskan Ketua Dewan Pimpinan Nasional Masyarakat Pertambangan Indonesia, pemerintah perlu memastikan bantuan sosial yang digelontorkan tepat sasaran.
Atas dasar itu, kelompok buruh ingin membantu pemerintah memastikan penyaluran Bansos khusus buruh sampai ke masyarakat yang memang betul membutuhkan.
Diketahui, pemerintah menambah alokasi bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 24,17 triliun.
Bantuan tersebut guna meredam dampak inflasi harga BBM pertalite dan solar naik. (Tribun-Video.com/ Ttibunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.