TRIBUN-VIDEO.COM - Proses investigasi terhadap kasus kematian dua suporter Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) kini telah rampung.
Menurut Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing, ada sejumlah poin yang dihasilkan dalam proses investigasi.
Dalam gelaran laga Grup C, sebenarnya panpel hanya menyediakan 15 ribu tiket dari kapasitas stadion 38 ribu penonton.
Namun pada pelaksanaannya, suporter membengkak hingga terjadi desak-desakkan.
Insiden tersebut membuat sejumlah fasilitas di Stadion GBLA rusak hingga membuat dua Bobotoh meninggal dunia.
Komdis PSSI menemukan adanya keterlibatan oknum suporter Persib hingga terjadinya peristiwa ini.
Selain itu Panpel dinilai kurang antisipasi.
Komdis PSSI kemudian merilis sisi kelebihan dan kekurangan dari panpel dalam laga Persebaya vs Persib.
Untuk sisi kelebihan panpel sudah melakukan sejumlah upaya sebelum pertandingan.
Seperti koordinasi dengan aparat keamanan, menyiagakan ambulans, menyediakan tempat istirahat dan MCK portable, menyediakan makan bagi suporter Persebaya.
Selain itu juga telah memberikan imbauan kepada pendukung tim tuan rumah soal tiket, menyediakan layar lebar di luar stadion, hingga antisipasi cepat terhadap korban.
Sedangkan pada sisi kekurangan, panpel tidak melakukan penguraian massa pendukung tim tuan rumah saat desak-desakkan, kurangnya sosialisasi kuota tiket, kurang antisipasi terhadap pendukung Persib saat membludak.
Kemudian tak memaksimalkan pintu antrean masuk suporter sehingga terjadi penumpukan, kurangnya penerangan, hingga dugaan penjualan tiket online saat hari pertandingan.
Terkait hal ini, Komdis PSSI akan segera melakukan sidang untuk mengambil putusan terhadap insiden di GBLA.(*)
# LIVE UPDATE # Piala Presiden 2022 # Persib Bandung # Stadion Gelora Bandung Lautan Api # Erwin Tobing # Bobotoh
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.