Sebut Momen Meninggalnya sang Putra sebagai Kehilangan Terdahyat, Emil: Kami Ikhlas Eril Pergi

Editor: Aprilia Saraswati

Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski

Video Production: Ghozi LuthfiRomadhon

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Keluarga kini telah mengantarkan jenazah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril ke peristirahatan terakhirnya di wilayah Cimaung, Kabupaten Bandung pada Senin (13/6) siang.

Ayah Eril, Ridwan Kamil dalam pidatonya mengungkapkan, pencarian terhadap Eril yang memakan waktu hingga dua pekan merupakan saat yang berat.

Meski begitu, Ridwan Kamil mengaku saat ini pihaknya sudah ikhlas melepas kepergian Eril.

Dikutip dari Tribunnews.com, dalam pidatonya, pria yang akrab disapa Emil ini mulanya menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan yang mungkin dilakukan oleh Eril semasa hidupnya.

Emil juga meminta bagi pihak yang masih memiliki urusan dunia dengan Eril untuk segera menghubungi keluarga.

Lebih lanjut Emil menceritakan, saat Eril hilang selama dua pekan di Sungai Aare, Bern, Swiss merupakan waktu yang amat melelahkan bagi keluarganya.

Terlebih saat itu tak ada kepastian terkait keberadaan Eril.

Baca: Warga Buka Jalan untuk Mobil Jenazah Eril, Ridwan Kamil Tersenyum & Lambaikan Tangan Sepanjang Jalan

Meski begitu, menurut Emil, ada banyak pelajaran yang diterima keluarganya.

Emil berujar, walaupun hidup sang putra terbilang cukup singkat namun banyak manfaat yang dialami oleh sesamanya.

“23 tahun mungkin belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan akbar.”

“Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari tapi tentang tiap hela nafas yang dipakai berbuat baik walau kecil dalam sehari-hari.”

Untuk itu keluarga memilih ikhlas untuk melepas kepergian Eril untuk selamanya.

Baca: Tuai Pujian, Inilah Momen Atalia Ajak Arkana Bermain saat Menunggu Jenazah Eril

Emil mengungkapkan, keluarga juga sudah menyiapkan hati apabila jenazah Eril memang tak dapat ditemukan.

“Bukanlah Eril di New York yang berada jauh di seberang, mengapa tidak jika wafat di Swiss yang jauhnya tidak berbilang? Bukankah tiap sejengkal tanah adalah milik Allah yang menentukan segala pergi dan pulang?”

“Luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri adalah limpahan pertanda yang lebih dari cukup untuk kami untuk yakin barangkali Allah memang yang menghendaki agar kepulangannya disambut oleh langit dan bumi," kata Ridwan Kamil.

Pada akhir pidatonya, Emil mengatakan meninggal Eril merupakan kehilangan terdahsyat yang dialami keluarga.

Namun di saat yang bersamaan, Emil merasa bersyukur karena putra sulungnya masih mendatangkan cinta bagi orangtuanya walau sudah tiada.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ridwan Kamil: Kematian Eril Merupakan Kehilangan Terdahsyat

# Kabupaten Bandung # Emmeril Kahn Mumtadz # Ridwan Kamil

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda