Unjuk Rasa Damai Tolak Perang Warga Ukraina dan Rusia yang Berada di Jepang

Editor: Restu Riyawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Warga Rusia dan Ukraina yang tinggal di Jepang melakukan unjuk rasa damai dengan membawa papan bertuliskan imbauan 'Stop War' (hentikan perang), Jumat (26/2/2022) sore.

Mereka yang melakukan unjuk rasa adalah warga Rusia yang tinggal di Shinjuku, Tokyo.

Sementara unjuk rasa damai dilakukan oleh warga Ukraina yang tingga di Shibuya.

"Saya rasa tidak mungkin memulai perang di abad ke-21, dan orang-orang sudah mati dan saya tidak bisa memaafkan perang tersebut," kata seorang warga Rusia berusia 35 tahun di Shinjuku.

Warga Rusia lainnya mengaku bernama Katar (26) merasa bersalah dengan adanya perang ini.

"Saya minta maaf atas apa yang terjadi di Ukraina sekarang, dan saya ingin melakukan sesuatu untuk itu dengan partisipasi unjuk rasa ini," ujar Katar mengenai temannya yang ada di Kiev Ukraina.

Baca: Menolak Perang, Warga Rusia dan Ukraina yang Tinggal di Tokyo Jepang Gelar Aksi Unjuk Rasa Damai

Baca: Ratusan Buruh Unjuk Rasa di Depan BPJS Banten, Tuntut Aturan JHT Seperti Semula

Sekitar 30 orang asing berkumpul di depan Stasiun Shinjuku di Tokyo atas perintah warga Rusia yang tinggal di Jepang.

Kami memprotes Presiden Putin dengan spanduk bertuliskan "Perdamaian di Ukraina", "Stop Putin", "Russians Against War."

Selain itu, sekitar 2.000 orang, sebagian besar warga Ukraina, berkumpul di Stasiun Shibuya dan mengibarkan bendera nasional untuk menyerukan perdamaian serta menyanyikan lagu kebangsaan Ukraina dan menunjukkan niat solidaritas mereka.

Warga Ukraina menuduh pemerintahan Putin melanjutkan invasi militernya dengan menyerukan "Hentikan perang" dan "Bantu Ukraina" dengan memegang spanduk bertuliskan "Hentikan Putin".

"Karena pertempuran, orang-orang Kiev tidak dapat bersembunyi di ruang bawah tanah dan keluar, dan saya benar-benar khawatir tentang teman dan keluarga saya. Tolong mereka semua," kata seorang wanita dari Kiev, ibu kota Ukraina, yang menghadiri rapat umum.

Hal yang sama juga diungkapkan seorang wanita Rusia yang telah tinggal di Jepang selama enam tahun.

"Saya datang untuk memprotes Putin dan perang ini. Saya malu dengan apa yang telah dilakukan negara saya. Mayoritas warga Rusia tidak mendukung perang ini. Saya ingin semua orang percaya itu," ujarnya.

Demikian pula sekelompok orang Rusia yang tinggal di Jepang menyerukan partisipasi dalam rapat umum menggunakan SNS.

Sekitar 100 orang, terutama orang Rusia, berkumpul di alun-alun di depan Stasiun Shinjuku sekitar pukul 4 sore kemarin dan menentang invasi militer Rusia.

Peserta menunjukkan sikap solidaritas dengan memegang spanduk bertuliskan "Kami Rusia, tapi kami menentang perang" dan berulang kali mengatakan "Damai di Ukraina!"

"Saya tidak berpikir Rusia seharusnya menginvasi Ukraina. Kita harus berbicara untuk perdamaian," kata seorang wanita Rusia berusia 27 tahun dari Moskow, ibu kota Rusia.

"Saya tidak bisa menahan diri untuk tidak berbicara karena Rusia melakukan hal-hal yang sangat buruk. Kami ingin orang-orang di seluruh dunia tahu bahwa ide Putin bukanlah ide kami yang justru menentang perang," ungkap salah satu anggota kelompok Rusia, Yuri Jurabryob.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.

Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.



Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Warga Rusia dan Ukraina di Tokyo Jepang Unjuk Rasa Damai, 'Hentikan Perang'

#unjuk rasa #Ukraina #Rusia #Jepang

Sumber: Tribunnews.com
   #unjuk rasa   #Ukraina   #Rusia   #Jepang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda