TRIBUN-VIDEO.COM - Penambangan quarry yang rencananya digunakan untuk pembangunan Bendungan Bener kembali ditolak warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Mereka beralasan, penambangan dianggap menghilangkan mata pencaharian sebagian besar warga.
Tak hanya itu, penambangan ini merusak lingkungan yang dapat mengancam keselamatan nyawa warga desa dan sekitarnya.
Dikutip dari Kompas.com pada Rabu (9/2/2022), seorang warga Desa Wadas bernama Siswanto (30) mengungkapkan, perbukitan Wadas termasuk daerah penyangga Bedah Menoreh.
Diketahui, Bedah Menoreh adalah kawasan yang rawan terjadinya bencana terutama tanah longsor.
Hal itu sudah tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Purworejo.
Sehingga perbukitan Wadas tidak bisa dijadikan lokasi penambangan.
Namun, siswanto menyesalkan, ada perubahan RTRW tersebut dimana kawasan Wadas diizinkan untuk dilakukan penambangan.
Baca: Sudah Komunikasi dengan Kapolda Jateng, Ganjar Janji 23 Warga Wadas yang Ditangkap Akan Dibebaskan
Pemerintah dianggap sudah menerobos aturan-aturan yang justru tidak memihak pada keselamatan warga.
Menurut penuturannya, masyarakat Wadas secara turun temurun sudah memahami kondisi daerahnya.
Bahkan jauh sebelum adanya kajian Analisis dampak lingkungan (AMDAL).
"Warga sudah tahu turun-temurun dengan wilayahnya, bahkan tanpa proses AMDAL. Penambangan akan mengancam keselamatan warga Wadas dan sekitarnya. Perbukitan Wadas itu rawan bencana tanah longsor," urai Siswanto.
Sebagaimana informasi sebelumnya, kawasan Wadas akan dijadikan lokasi penambangan.
Dalam penambangan itu adanya quarry yang merupakan batuan yang akan menjadi material pembangunan Waduk Bener di Kabupaten Purworejo.
Menurut laman Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, Bendungan ini direncanakan akan mengairi lahan sawah seluas 15.069 hektar.
Hal ini sesuai dengan program pemerintah untuk memperbanyak waduk.
Baca: Detik-detik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Temui Warga Desa Wadas, Pastikan Kondisi Desa Aman
Waduk itu berguna mendukung proyek ketahanan pangan dan mendukung perekonomian masyarakat.
Namun, hal itu ditolak warga Wadas.
Siswanto menegaskan, upaya peningkatan perekonomian masyarakat tidak ada artinya bila harus mengorbankan banyak hal.
"Apa artinya mendukung perekonomian tapi kalau yang dikorbankan jumlahnya banyak. Pemerintah sudah menerobos, sampai merubah data," ungkap Siswanto.
Segala upaya sudah dilakukan warga agar rencana penambangan quarry tersebut dibatalkan.
Bahkan, upaya warga tersebut sudah dilakukan sejak 2018.
Hingga upaya hukum PTUN pun ditolak.
"Sudah berupaya berkali-kali, ngirim surat ke DLH, ketemu berbagai tokoh. Sampai gugatan kami di PTUN juga ditolak," tandasnya.
(Tribun-Video.com/ Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Warga Wadas Tolak Penambangan untuk Pembangunan Bendungan "
# Purworejo # Desa Wadas # Bendungan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.