TRIBUN-VIDEO.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami pasca-gempa magnitudo 7,4 yang melanda wilayah NTT pada Selasa (14/12).
Peringatan tsunami ini dikeluarkan di sejumlah wilayah seperti NTT, NTB, Sulawesi Selatan, dan Maluku.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kupang, Margiono mengungkapkan, berdasarkan hasil monitoring, terdapat kenaikan permukaan air laut setinggi tujuh cm.
Kenaikan terjadi di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, NTT.
Sementara itu, berdasarkan kesaksian warga di Kabupaten Buton bernama Alinda, air laut naik begitu cepat.
Hal ini membuat warga yang tinggal di pesisir berlarian ke tempat yang lebih tinggi.
Baca: Video Detik-detik Gempa 7,5 SR di NTT Terekam Kamera Warga, Tanah Bergoyang dan Keluarkan Abu Putih
Baca: Perumnas Maumere Mendadak Sepi, Penghuni Cari Tempat Aman dari Gempa Susulan
Kepala BPBD Buton Manafu, mengakui bahwa air laut mengalami kenaikan hingga 20 cm.
Sementara itu, warga di Kabupaten Flores Timur mengaku melihat banyak buih putih yang muncul di permukaan air laut.
Tak hanya itu, sejumlah batu juga dilaporkan berguguran.
Atas kondisi ini, warga sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan pihaknya telah mencabut peringatan dini tsunami.
Dwikorita mengatakan, pencabutan dilakukan selang dua jam setelah gempa.
Pencabutan peringatan tsunami ini juga sesuai dengan SOP yang berlaku.
Masyarakat pun diminta kembali ke rumah setelah kondisi tenang.
Meski begitu, masyarakat tetap diminta waspada. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.