TRIBUN-VIDEO.COM - Persis Solo mempunyai catatan yang kurang bersahabat dengan babak 8 besar.
Catatan itu dimulai saat Divisi Utama 2014.
Persis Solo saat itu berhak lolos ke fase 8 besar setelah menaklukan PS Bangka tiga gol tanpa balas.
Raihan itu bukan hanya mengamankan langkah saja, tapi juga mengukuhkan skuad yang saat itu dilatih Widyantoro menjadi pemuncak klasemen grup K.
Mereka kemudian tergabung dalam grup P bersama Pusamania Borneo FC, Martapura FC dan, PSCS Cilacap.
Pusamania Borneo FC menjadi lawan pembuka Persis Solo di fase 8 besar saat itu.
Laga berakhir dengan hasil seri 1 - 1.
Setelah itu, Persis Solo tercatat hanya mampu menorehkan satu kemenangan yakni melawan PSCS Cilacap di pertemuan pertama.
Mereka berhasil menang 1 - 0 atas PSCS Cilacap. Sisanya, laga berakhir dengan kekalahan dan seri.
Kekalahan menyakitkan didapatkan Persis Solo saat meladeni Pusamania Borneo FC di pertemuan kedua.
Baca: Pasoepati Konvoi Antar Persis Solo, Gibran Klaim Sudah Kantongi Izin di Solo
Baca: Update Bursa Transfer 2 Klub Besar Liga 1 dan 2: Arema FC dan Persis Solo
Persis Solo dipecundangi dengan skor enam gol tanpa balas.
Fernando Soler dan Febri Setiadi berhasil mencatatkan brace dalam laga itu.
Langkah Persis Solo terhenti di babak 8 besar.
Hal yang menyesakan Persis Solo terbenam di dasar klasemen, mereka juru kunci dengan 5 poin.
Kegagalan melaju ke semifinal kembali terulang saat Liga 2 musim 2017.
Persis Solo saat itu tergabung dalam grup bersama Martapura FC, PSMS Medan, dan Kalteng Putra.
Mereka hanya mampu meraih satu kemenangan dari tiga laga yakni saat melawan PSMS Medan dengan skor 1 - 0. Sisanya, Persis Solo harus kesakitan dengan dua kekalahan.
Itu termasuk kekalahan di laga akhir melawan Kalteng Putra dengan skor 1 - 0. Gol semata wayang Kalteng Putra dicetak M Rais.
Kiper Kalteng Putra, Galih Sudaryono saat itu tampil gemilang menghalau setiap peluang Persis Solo, termasuk penalti Tri Handoko.
Galih berhasil menepis sepakan keras Tri yang meluncur ke sisi kiri gawang.
Itu membuat Persis Solo harus puas menyandang juru kunci dengan 3 poin di babak 8 besar dan mengubur mimpi mereka lolos ke Semifinal.
Baca: Kesaksian Andi Sudirman soal Deretan Mitos Bendung Katulampa yang Jarang Diketahui
Baca: KSAD Dudung Abdurachman Tinjau Lokasi Erupsi Semeru, Pastikan Personel Siap Bantu Relokasi Korban
Tapi, bukan hanya gagal lolos, Persis Solo harus 'legawa' dihantam sanksi bertubi-tubi saat melakoni babak 8 besar musim 2017.
Pelatih Persis Solo saat itu, Widyantoro harus menerima sanksi dari Komdis PSSI, tidak boleh beraktivitas atau melatih di kompetisi resmi selama 1,5 tahun.
Itu tak lepas dari insiden saat laga Persis Solo melawan Cilegon FC yang tersaji baik di Stadion Manahan maupun Stadion Krakatau Steel saat babak 16 besar.
Sanksi Widyantoro membuat manajemen era Sigid Haryo Wibisono mau tidak mau mencari pengganti.
Freddy Muli ditunjuk sebagai pengganti Widyantoro untuk memimpin Persis Solo mengarungi babak 8 besar Liga 2 musim 2017.
Sanksi sebenarnya tidak hanya didapat Widyantoro saja.
Pelatih Kiper Persis Solo saat itu, I Komang Putra dan Masseur Mursid Amirudin pun disanksi.
Mereka tidak boleh mendampingi tim selama tiga laga dan didenda 30 juta ujung insiden laga Persis Solo melawan Cilegon United.
Selang empat musim, Persis Solo kembali sampai ke babak 8 besar Liga 2 musim 2021 bersama manajemen era Kaesang Pangarep.
Mereka tergabung di grup X bersama Rans Cilegon FC, Sriwijaya FC, dan Persiba Balikpapan.
Persis Solo tentu pantang mengulang hasil getir di dua edisi babak 8 besar. Apalagi, mereka menargetkan lolos Liga 1 musim depan. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Momok 8 Besar, Persis Solo Pernah Dua Kali Jadi Juru Kunci & Cuma Dikasih Satu Kemenangan
# Persis Solo # Jadwal 8 Besar Liga 2 2021 # 8 Besar Liga 2 2021 # Kaesang Pangarep
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.