Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUN-VIDEO.COM - Warga bernama Sukinah menyebut, dulunya banyak warga yang mencari air asin tersebut untuk dibuat garam.
Bahkan para warga harus antre hingga ada yang menginap di lokasi.
Hal itu dikarenakan dulu, produksi garam di daerah Kalijambe khususnya, belum sebanyak saat ini.
Menurutnya, dulu masih banyak titik sumber air asin yang memanjang hingga 200 meter.
Air yang keluar dari dalam tanah, dulu masih jernih.
Namun, saat ini beberapa sumber air sudah hilang.
Kepala Desa Krikilan, Widodo mengatakan munculnya air asin dikarenakan dulunya wilayah tersebut merupakan wilayah lautan.
Baca: Titik Terang Perampokan Gudang Rokok di Solo, Polisi Buka CCTV Sekitar Lokasi dan Kantongi Identitas
Baca: Imbas Tol Solo-Jogja, Mundakir Tetap Menuntut Ganti Rugi Rp 15 Juta Per Meter Tanahnya di Klaten
Diperkirakan, sumber air asin tersebut sudah ada sejak dua juta tahun yang lalu.
Diduga karena adanya pergeseran lapisan tanah karena perubahan alam, terdapat air lautan yang tidak ikut bergeser ke daratan yang lebih rendah.
Kemungkinan, jumlahnya cukup banyak, sehingga masih ada hingga kini, setelah jutaan tahun lamanya.
Terkait hal itu, Kades Krikilan menyebut, pemerintah desa akan menjadikan objek wisata baru di sekitar Sangiran.
Kedepannya, objek wisata sumber air asin menjadi satu paket dengan wisata-wisata yang ditawarkan oleh Desa Wisata Sangiran.
(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.