Terkini Daerah
Imbas Tol Solo-Jogja, Mundakir Tetap Menuntut Ganti Rugi Rp 15 Juta Per Meter Tanahnya di Klaten
TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang warga Klaten, Jawa Tengah yang ikut terdampak pembangunan proyek Tolo Solo-Joga berencana menggugat hasil musyawarah ganti rugi proyek tersebut.
Pria tersebut merasa tidak mendapat keadilan, lantaran lahannya dihargai lebih rendah dari lahan-lahan sebelumnya.
Dikabarkan, pihaknya meminta harga tiga kali lipat dari harga tersebut, atau sekitar Rp 15 juta per meter.
Dikutip dari TribunSolo.com, satu diantara warga klaten, Mundakir menyampaikan keluh kesahnya terkait proyek Tol Solo-Jogja saat dikonfirmasi pada Kamis (18/11/2021).
Mundakir merupakan warga Ngupit Baru, Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.Ia mengatakan, dirinya berencana menggugat ke Pengadilan Negeri Klaten.
Baca: Terima Uang Gusuran Proyek Tol Solo-Jogja Miliaran Rupiah, Warga Klaten Borong Mobil Secara Tunai
Menurutnya harga dari hasil musyawarah ganti rugi Tol Solo-Jogja tidak sepadan.
"Kami menolak harga dari hasil musyawarah ganti rugi tol Solo-Jogja, menurut saya harga yang ditawarkan mereka di bawah standar,"ucap Mundakir, kepada Kamis, (18/11/2021).
Diketahui lahan Mundakir yang terdampak sendiri dihargai oleh proyek Tol Solo-Jogja seharga Rp 3 juta per meter.
Kemudian, Mundakir tak terima karena harga pasaran tanah di sekitar rumahnya sudah sekitar Rp 4 juta hingga Rp5 juta per meter.
Mundakir menuturkan, sawah yang ditebus oleh proyek Tol Solo-Jogja, harganya bisa empat hingga lima kali lipat dari harga pasaran awal.
Ia juga menjelaskan, jika dibandingkan dengan sawah harganya sampai Rp 800 ribu hingga Rp 900 ribu per meter.
Menurutnya, sebelum proyek jalan tol harganya hanya Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu per meter.
"Kalau dibandingkan dengan sawah harganya sampai Rp800 ribu - Rp900 ribu per meter, padahal sebelum proyek jalan tol harganya hanya Rp 150 ribu- Rp 200 ribu per meter," kata Mundakir.
Dia menegaskan, jika pihaknya meminta harga tanah dihargai seperti harga sawah yang bisa mencapai empat hingga lima kali lipat.
"Kami meminta harga tanah juga dihargai seperti harga sawah yang bisa mencapai 4 hingga 5 kali lipat," imbuhnya.
Baca: Dapat Ganti Rugi Proyek Tol Solo-Jogja, Puluhan Warga Ramai-ramai Beli Mobil Seharga Ratusan Juta
Menurut Mundakir, harga pasaran tanah di tempatnya, sudah tembus Rp5 juta per meter.
Oleh karena itu, ia meminta harga tiga kali lipat dari harga tersebut atau sekitar Rp15 juta per meter.
Dia menduga, dalam pembebasan lahan terdampak Tol Solo-Jogja di Kabupaten Klaten ada permainan terselubung.
Ia mengaku akan melaporkan hal tersebut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hingga pejabat KPK.
"Ini jelas penghinaan tanah kami yang tepi jalan raya Boyolali-Klaten dan sangat tidak manusiawi," ujarnya.
Sebagai informasi, luas lahan milik Mundakir yang terdampak proyek tersebut sekitar 93 meter persegi.
Sedangkan lahan miliknya yang terdampak tol merupakan sebuah pekarangan.
"Yang kena halaman depan rumah, halaman rumah saya habis," pungkasnya. (Tribun-Video.com/TribunSolo.com)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul "Mundakir Menggugat, Minta Tanahnya di Klaten Ditebus Rp 15 Juta Per Meter oleh Tol Solo-Jogja".
#Tol Solo-Jogja #Ganti Rugi #Mundakir #Harga Sawah
Reporter: Sandy Yuanita
Sumber: TribunSolo.com
Live Update
Nenek Dianiaya seusai Curi Bawang 5 Kg di Pasar Mangu Boyolali, Mengaku Terjerat Utang
5 hari lalu
Local Experience
Jadi Lokasi Syuting Film "Pabrik Gula", Inilah Sejarah PG Gondang Winangoen di Klaten
Senin, 5 Mei 2025
Local Experience
Fakta Seputar PG Gondang Winangoen di Klaten yang Jadi Lokasi Pembuatan Film "Pabrik Gula"
Senin, 5 Mei 2025
Live Update
Menteri Desa Diminta Meminta Memperjelas Status Kepegawaian Persatuan Perangkat Desa Indonesia
Jumat, 2 Mei 2025
Regional
Polisi Gagalkan Pengiriman Ratusan Botol Miras Siap Edar dari Klaten ke Jombang, 3 Pria Dibekuk
Rabu, 30 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.