TRIBUN-VIDEO.COM - Relawan Anak Gunung Lawu Budi Santosa mengomentari soal viralnya kisah burung Jalak Lawu yang menuntun pendaki, Sabtu (20/2/2021).
Menurutnya, nama Jalak Lawu merupakan penamaan dari masyarakat karena jumlahnya yang sangat banyak di Gunung Lawu.
Diketahui sebelumnya viral di media sosial kisah pendaki yang dituntun oleh burung jalak saat tersesat di Gunung Lawu.
Dikutip dari TribunSolo.com, Budi mengungkapkan kejadian dituntun burung Jalak Lawu bukan kali pertama terjadi di Gunung Lawu.
Baca: Cerita Pendaki di Gunung Lawu Dituntun Burung Jalak ke Puncak, Terpisah dari Rombongan danTersesat
"Burung itu juga cukup akrab dengan manusia, sehingga cerita ada pendaki yang dituntun oleh Jalak Lawu bukan hanya sekali atau dua kali tapi sudah sering," imbuhnya.
Budi menjelaskan, jenis burung tersebut adalah burung Anis.
Namun Budi mengaku tidak mengetahui pasti burung yang ada dalam video tersebut merupakan jenis Anis Merah, Anis Kembang, atau Anis Batu.
Budi menceritakan, Jalak Lawu sendiri sudah ada sejak era Kerajaan Majapahit. Maka dari itu, burung tersebut dianggap keramat dan pantang untuk diburu.
Pada zaman dahulu, Budi menceritakan, ada seorang kiai bernama Kiai Jalak yang bersemayam di Gunung Lawu.
Baca: Viral Video Pendaki Tersesat di Gunung Lawu Dituntun Seekor Burung Jalak, Begini Kata Relawan
"Dahulu ada yang namanya Kiai Jalak, di zaman Majapahit yang bersemayam di Gunung Lawu, masyarakat banyak yang percaya bahwa burung jalak itu sebagai representasi sang kyai," tuturnya.
Masyarakat setempat mempercayai, burung Jalak Lawu tersebut adalah representasi kiai tersebut.
Meski cerita tersebut belum diketahui pasti nyata atau hanya mitos, Budi bersyukur masyarakat dan pendaki selalu menjaga ekosistem.
"Ekosistem lebih terjaga dan tidak ada niatan dari pendaki atau masyarakat untuk berburu atau merusak habitatnya," terangnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Komandan Markas SAR Karanganyar Arief Sukro Yulianto.
Arief mengungkapkan, kejadian burung Jalak Lawu tersebut sudah kerap kali dialami oleh pendaki.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng Darmanto melalui Plt Seksi Konservasi Wilayah 1 Solo Sudadi mengomentari soal kejadian tersebut.
Satwa yang berada di hutan lindung tersebut memang dilarang untuk ditangkap termasuk Jalak Lawu.
Jarak Lawu memang kerap dijumpai para pendaki. Namun, Sudadi menjelaskan, burung dengan corak cokelat serta paruh berwarna kuning tersebut belum diketahui pasti berapa jumlah populasinya.
Sebelumnya, beredar di media sosial cerita pendaki yang bisa pulang karena dituntun oleh Jalak Lawu.
Video tersebut satu di antaranya diunggah oleh akun TikTok @mocha_doank, Rabu (17/2/2021). (Tribun-Video.com/TribunSolo.com)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Mengenal Burung Jalak yang Memandu Pendaki Gunung Lawu Tersesat : Mitos Muncul Sejak Era Majapahit
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.