TRIBUN-VIDEO.COM - Anggota Komisi IX DPR RI yang juga kader PDI Perjuangan Ribka Tijiptaning digeser ke Komisi VII.
Perubahan itu terjadi seusai dirinya menyatakan penolakan untuk divaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Hal ini diketahui dari salinan surat ber-kop PDIP yang diterima oleh awak media.
Dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (19/1/2021), dalam surat tersebut tidak hanya Ribka yang dirotasi, tapi juga beberapa kader PDIP lainnya di DPR.
Ribka yang memiliki latar belakang dunia kedokteran telah bertahun-tahun menjadi anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan.
Ia dipindahkan ke Komisi VII dengan ruang lingkup tugas di bidang energi, riset, dan teknologi.
Baca: Ribka Tjiptaning Tolak Tegas Vaksin Covid-19 Sinovac, Bio Farma Buka Suara
Kabar mengenai dirotasinya Ribka sebenarnya sudah merebak beberapa waktu terakhir.
Seperti diketahui, dalam rapat kerja bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Selasa (12/1) lalu, Ribka dengan tegas menyatakan penolakannya untuk disuntik dengan vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Menurut Ribka, belum ada satupun pihak yang dapat memastikan keamanan vaksin Covid-19 asal perusahaan China, Sinovac.
Dalam pernyataannya tersebut, Ribka bahkan mengatakan lebih baik membayar denda daripada divaksin.
"Kalau persoalan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin, mau pun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya sudah 63 nih, mau semua usia boleh tetap (saya tolak). Misalnya saya hidup di DKI, semua anak cucu saya dapat sanksi Rp 5 juta mending saya bayar, saya jual mobil kek," kata Ribka di Ruang Rapat Komisi IX DPR, Senayan, Jakarta.
"Bagaimana orang Bio Farma juga masih bilang belum uji klinis ketiga dan lain-lain," lanjutnya.
Seusai melakukan penolakannya, Ribka menceritakan dirinya sempat ditegur oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Kendati demikian, dirinya tetap teguh dengan pendiriannya.
"Kalau saya sih berdasarkan pengalaman ya. Waktu aku Ketua Komisi IX kan aku paparin. Makanya di wartawan kan kalau ini jangan sepenggal-sepenggal. Jadi orang salah persepsi. Jadi cuma Tjiptaning menolak vaksin. Nah, saya partai pemerintah. Jadi Pak Hasto marah-marah sama sayalah. Tapi ya itu sih resiko ya," ujar Ribka, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Ribka menegaskan penolakannya bukan tanpa dasar. Latar belakangnya sebagai seorang dokter menjadi alasannya.
Dia mengatakan sebagai dokter dirinya disumpah untuk melindungi pasien.
Baca: Tegas Menolak Divaksin Covid-19, Ribka Tjiptaning Dapat Teguran
Hal itu membuat Ribka lebih tak mudah menerima apapun terkait masalah kesehatan, termasuk soal vaksin.
"Aku dokter, tentunya sudah tahulah basic dokter dari sisi kesehatan. Tentunya sumpah dokter itu kan melindungi pasien, apalagi sekarang sebagai wakil rakyat, melindungi rakyatnya. Jadi sudah dokter, sebagai wakil rakyat. Jadi apa-apa juga, kalau tentang kesehatan, aku tidak gampang terima," tegasnya.
Menurutnya, ini bukan pertama kali dirinya menolak dan tidak menerima hal yang berbau kesehatan.
Ribka mengungkap dirinya juga tak mau menandatangani vaksin flu burung saat masih menjadi Ketua Komisi IX DPR RI.
Sementara itu, pimpinan Fraksi DPR RI menyatakan akan meneribkan kadernya yang tidak sejalan dengan arahan partai.
Menurut Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan di DPR, Bambang Wuryanto pada Rabu (13/1/2021) menyatakan kader yang tak searah bukan diberikan sanksi tertulis maupun lisan tapi diarahkan agar satu suara.
(Tribunnews.com/ TribunVideo.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nasib Anggota Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning Setelah Menolak Vaksin Covid-19 Sinovac
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.