Minggu, 11 Mei 2025

Tribunnews Wiki

Kabupaten Cirebon, Bagian dari Provinsi Jawa Barat yang Terletak di Timur.

Kamis, 5 September 2019 09:16 WIB
TribunnewsWiki

TRIBUN-VIDEO.COM - Sejarah berdirinya Kabupaten Cirebon tidak bisa dilepaskan dari keberadaan para wali di tanah Jawa.

Setelah wafatnya Sunan Ampel pada 1478, Wali Sanga mengadakan musyawarah di Tuban.

Berdasarkan musyawarah tersebut, Syarif Hidayatullah ditunjuk sebagai pemimpin Wali Sanga.

Sebagai tindak lanjut, pusat kegiatan Wali Sanga dipindahkan dari Tuban ke Gunung Sembung yang berada di Carbon.

Kemudian wilayah tersebut disebut sebagai Puser Bumi karena digunakan sebagai pusat keagamaan.

Dalam waktu yang sama, pusat pemerintahan Kesultanan Cirebon menduduki Keraton Pakungwati.

Syarif Hidayatullah atau yang juga dikenal dengan Pengeran Sunan Gunung Jati menikahi Nyi Mas Pakungwati, putri Pangeran Cakrabuana pada 1479.

Kemudian Syarif Hidayatullah dinobatkan sebagai Sultan Carbon I dan menetap di Keraton Pakungwati.

Semasa pemerintahan Pangeran Cakrabuana, Cirebon mengirim upeti ke Pakuan Pajajaran.

Pada tahun 1482, Sunan Gunung Jati mengeluarkan maklumat tidak akan mengirim upeti ke Pajajaran karena Kasultanan Cirebon telah merdeka.

Sebelumnya, Sunan Gunung Jati telah memohon Raja Pajajaran agar memeluk agama Islam akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil.

Hal inilah yang menjadi penyebab utama Sunan Gunung Jati mengatakan Kasultanan Cirebon sebagai negara yang merdeka.

Peristiwa lepasnya Kasultanan Cirebon dari Kerajaan Pajajaran ini terjadi pada 12 Shafar 887 H atau 2 April 1482.

Tanggal tersebut kini diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Cirebon.

Letak Geografis

Kabupaten merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian paling timur.

Kabupaten Cirebon berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.

Di kawasan Pantura, Kabupaten Cirebon merupakan satu di antara daerah penghasil beras.

Daratan Cirebon memanjang dari Barat Laut ke Tenggara.

Jika dilihat dari permukaan tanahnya, Cirebon dibedakan menjadi dua bagian.

Bagian pertama merupakan daerah dengan dataran rendah, terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa,.

Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Gegesik, Kaliwedi, Kapetakan, Arjawinangun, Panguragan, Klangenan, Cirebon Utara, Cirebon Barat, Weru, Astanajapura, Pangenan, Karangsembung, Waled, Ciledug, Losari, Babakan, Gebang, Palimanan, Plumbon, Depok dan Kecamatan Pabedilan.

Wilayah di sepanjang jalur Pantura ini memiliki ketinggian tanah mulai dari 0-10 meter di atas permukaan laut.

Sementara itu, sisanya termasuk dalam wilayah dataran tinggi (wilayah selatan).

Wilayah ini memiliki ketinggian 11 hingga 13o meter di atas permukaan laut.

Kecamatan

Berikut ini adalah daftar kecamatan di Kabupaten Cirebon.

Kecamatan Arjawinangun
Kecamatan Astanajapura
Kecamatan Babakan
Kecamatan Beber
Kecamatan Ciledug
Kecamatan Ciwaringin
Kecamatan Depok
Kecamatan Dukupuntang
Kecamatan Gebang
Kecamatan Gegesik
Kecamatan Gempol
Kecamatan Greged (Greget)
Kecamatan Gunung Jati (Cirebon Utara)
Kecamatan Jamblang
Kecamatan Kaliwedi
Kecamatan Kapetakan
Kecamatan Karangsembung
Kecamatan Karangwareng
Kecamatan Kedawung (Cirebon Barat)
Kecamatan Klangenan
Kecamatan Lemahabang
Kecamatan Losari
Kecamatan Mundu
Kecamatan Pabedilan
Kecamatan Pabuaran
Kecamatan Palimanan
Kecamatan Pangenan
Kecamatan Panguragan
Kecamatan Pasaleman
Kecamatan Plered
Kecamatan Plumbon
Kecamatan Sedong
Kecamatan Sumber adalah Ibu Kota Kabupaten Cirebon
Kecamatan Suranenggala
Kecamatan Susukan
Kecamatan Susukan Lebak
Kecamatan Talun (Cirebon Selatan)
Kecamatan Tengah Tani
Kecamatan Waled
Kecamatan Weru

Lambang Kabupaten Cirebon

Perisai, memiliki arti sebagai pelindung, menggambarkan keadaan yang senantiasa aman, tentram dan sejahtera, sebagaimana ungkapan “Selamat Waluya Rahayu Jati”

Bintang, melambangkan keluhuran cita-cita.

Sembilan Bintang melambangkan Walisanga (Babad Cirebon) Bintang bersudut lima, sehingga jika dikalikan dengan sembilan (jumlah bintang) menjadi 45 menggambarkan tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Warna bintang kemerahan dengan garis pinggir putih sebagai lambang jiwa susila disertai keberanian.

Padi, melambangkan kesuburan di bidang pangan.

Jumlah 17 butir padi melambangkan tanggal kemerdekaan Republik Indonesia.

Warna padi kuning melambangkan jiwa susila.

Kapas, melambangkan kemakmuran di bidang sandang.

Jumlah 8 buah kapas melambangkan bulan kemerdekaan Republik Indonesia.

Warna putih kapas melambangkan jiwa suci, berperilaku adil dan jujur.

Gunung, melambangkan keagungan, kebesaran dan keluhuran.

Warna biru muda melambangkan jiwa dan berpandangan luas

Golok Cabang, melambangkan keampuhan dan keteguhan semangat untuk mendobrak kebatilan dan kedholiman.

Warna hitam dengan pamor kuning melambangkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta kesusilaan.

Gambar gapura yang tegak, kokoh, dan terbuka bersusun lima, berwarna merah bata, dengan garis-garis putih terletak diantara gunung dan laut melambangkan:

Daerah sebagai pusat penyebaran agama Islam dengan lima rukun islam.

Daerah yang subur makmur gemah ripah lohjinawi Ciri khasmasyarakat yang berbudaya tinggi, berjiwa gotong-royong dan kokoh menghadapi tantangan dan rintangan.

Kepribadian masyarakat daerah yang terbuka ramah serta penuh toleransi.

Laut berwarna biru melambangkan kelapangan dada, berperasaan halus, rendah hati dan berjiwa besar.

Lima gelombang melambkan dinamika semangat masyarakat dalam rangka mengamankan dan mengamalkan Pancasila.

Pita tertulis semboyan “Rame ing Gawe Suci ing Pamrih”, sebagaimana motto kesatria yang giat bekerja keras dengan harapan yang suci.

Warna dasar kuning dengan latar coklat memiliki arti keluhuran budi dan berjiwa susila yang disertai keberanian.

Warna tulisan hitam melambangkan keteguhan Iman.

Bupati

Daftar Bupati Cirebon

1800-1808 R. Sinuk (Muchamad)
1808-1828 R. Ngabei Suradiningrat
1828-1843 Kanjeng Kyai R. Adipati Baudenda Suradiningrat
1843-1847 R. Tumenggung Baudenda Suradiningrat
1847-1877 R. Adipati Surya Dirja
1877-1902 R. Adipati Suraadiningrat
1902-1918 R. Adipati Salmon Salam Suryadiningrat
1920-1927 R.M. Panji Aryiodinoto
1928-1942 R.Tg. Suriadi (Aria, Adipati, Pangeran)
1942-1943 M. Sewaka
1943-1945 M. Oemar Said
1945-1947 Mr. R. Ma’mun Sumadipraja
1947-1950 R. Sidik Baratadirdja
1950-1951 R. Mochamad Michrad
1951-1954 M. Radi Martadinata
1954-1956 R. Moestofa Soerjadi
1956-1957 R. Djoko Sa’id Prawiro Widjojo (Pj. Bupati)
1957-1958 R. Sulaeman Tanudiradja (Kepala Daerah)
1957-1958 Machbub Badjurie (Kepala Daerah)
1958-1960 R. Kamar Suriawidjaya (Pj. Bupati Cirebon)
1960-1965 R. Harum Zainal Abidin
1965-1966 R. Soemitro (Pj. Bupati Kepala Daerah Cirebon)
1966-1973 Kol. Inf. H.R. Anwar Soetisna
1973-1978 Kol. Inf. Hasan Soegandhi
1978-1983 Drs. H. Mr. Gunawan Bratasasmita
1983-1988 Kol. Caj. H. Memed Tohir
1988-1993 Kol. Art. H. Suwendho
1993-1998 Kol. Kav. H. Rachmat Djoehana
1998-2003 H. Sutisna SH
2003-2008 Drs. H. Dedi Supardi, MM
2008-2013 Drs. H. Dedi Supardi, MM
2013-2014 Drs H Daud Ahmad (Pj Bupati Cirebon)
2014-2019 Drs H Sunjaya Purwadisastra, MM., Msi
2019 Dr. H. Sunjaya Purwadi Sastra MM., Msi
2019 Imron Rosyadi (Plt)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan judul: Kabupaten Cirebon

ARTIKEL POPULER:

Baca: Siswi SMA Dipaksa Jadi ATM Seorang Mami Selama Sebulan, Layani di Warung hingga Hamil 7 Bulan

Baca: Curhatan Ria Ricis yang Sempat Depresi karena Bullying Video Saya Pamit

Baca: Veronika Koman Tersangka, Usman Hamid Sebut Masyarakat Bisa Takut Bersuara soal Papua

TONTON JUGA:

Editor: Tri Hantoro
Video Production: Panji Yudantama
Sumber: TribunnewsWiki

Tags
   #Cirebon

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved